Bahkan dirinya mengatakan di tahun 2019, TNI sudah ikut terlibat dalam proyek trans Papua.
"Itu kemarin kerja sama antara kontraktor yang sudah bekerja kemudian masuk TNI untuk mendukung keamanan," kata Osman.
Dirinya menuturkan kalau para kontraktor tidak nyaman atas situasi yang tidak kondusif.
Itu sebabnya pekerjaan di area rawan KKB bisa dilakukan oleh pihak TNI.
"Tetapi ke depan mungkin akan kami hentikan kontrak dengan Istaka dan Brantas, nanti akan kami atur apakah TNI penuh di sana, karena situasi sekarang ini banyak rekanan yang khawatir kerja di sana," kata Osman.
Meski begitu, John Wempi mengatakan tidak semua pekerjaan akan dilakukan oleh TNI.
Nantinya semua pihak akan diikutkan di rakor untuk membahas hal tersebut demi kelanjutan proyek trans Papua.
(*)
Source | : | Kompas.com,Antara |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar