Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Osman Harianto Marbun mengatakan kalau trans Papua sebenarnya sudah mencapai 97 persen rampung.
"Program penuntasan jalan Trans Papua untuk perbatasan masih 179 kilo lagi, dari Oksibil (Kabupaten Pegunungan Bintang) ke arah Jayapura,"
"Intinya bahwa kami menunggu hingga kondisi aman, baru pekerjaan tersebut diselesaikan. Tetapi kami pastikan bahwa tahun depan sudah harus rampung seluruhnya," kata Osman.
Kini semua pihak harus mengejar target trans Papua rampung di tahun 2020.
Untuk mencapai target itu, Osman Marbun mengatakan akan melibatkan TNI dalam pengerjaan di daerah rawan konflik.
Bahkan dirinya mengatakan di tahun 2019, TNI sudah ikut terlibat dalam proyek trans Papua.
"Itu kemarin kerja sama antara kontraktor yang sudah bekerja kemudian masuk TNI untuk mendukung keamanan," kata Osman.
Dirinya menuturkan kalau para kontraktor tidak nyaman atas situasi yang tidak kondusif.
Itu sebabnya pekerjaan di area rawan KKB bisa dilakukan oleh pihak TNI.