Disebutkan ada tiga titik yang dianggap berbahaya yaitu, jalan Wamena (Kabupaten Jayawijaya) ke Mbua (Kabupaten Nduga), lalu dari Dekai (Kabupaten Yahukimo) ke Kenyam (Kabupaten Nduga), dan dari Ilaga ke Sinak (Kabupaten Puncak Jaya) yang terhenti sepanjang 3 kilometer.
Meski begitu, proyek pembangunan jalan trans Papua di berbagai wilayah sebenarnya sudah rampung.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Osman Harianto Marbun mengatakan kalau trans Papua sebenarnya sudah mencapai 97 persen rampung.
"Program penuntasan jalan Trans Papua untuk perbatasan masih 179 kilo lagi, dari Oksibil (Kabupaten Pegunungan Bintang) ke arah Jayapura,"
"Intinya bahwa kami menunggu hingga kondisi aman, baru pekerjaan tersebut diselesaikan. Tetapi kami pastikan bahwa tahun depan sudah harus rampung seluruhnya," kata Osman.
Kini semua pihak harus mengejar target trans Papua rampung di tahun 2020.
Untuk mencapai target itu, Osman Marbun mengatakan akan melibatkan TNI dalam pengerjaan di daerah rawan konflik.
Source | : | Kompas.com,Antara |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar