Atas keputusan itu, Benny Moerdani menyatakan 'protes' terhadap kebijakan komandan RPKAD waktu itu, Moeng Pahardimulyo.
Benny bersikeras prajurit seperti Agus Hernoto harus tetap berada di satuan RPKAD mengingat jasa dan pengorbanannya bagi bangsa serta negara yang demikian luar biasa.
Atas sikap 'mbalelo' itu, Benny Moerdani kemudian dipanggil KASAD Jenderal Achmad Yani dan didepak dari satuan RPKAD.
Benny Moerdani yang dipindahkan ke Kostrad lalu ditarik oleh tokoh intelijen Ali Murtopo, hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di dunia intelijen Indonesia.
Karier Benny Moerdani bahkan terus melesat hingga menjabat sebagai Panglima TNI.
Suatu kali sebagai Panglima TNI, pada tahun 1985 Jenderal Benny Moerdani diundang Kopassus (semula RPKAD) untuk memberikan baret merah kehormatan Kopassus kepada Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Sultan Iskandar.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar