Estafet Dirut ke Abdul Gani
Karena manajemen Garuda sudah bisa keluar dari kesulitan, Tanri Abeng memutuskan untuk menarik Robby kembali ke habitatnya di perbankan.
Dia meminta Robby untuk memimpin proses merger empat bank bermasalah.
“Ketika saya tawarkan posisi ini ke Robby, dia tak mau kembali ke dunia perbankan. Dia sudah terlanjur kecantol cantik-cantiknya pramugari Garuda,” kata Tantri Abeng.
Namun, akhirnya Robby menerima tantangan untuk memimpin proses mega merger jadi Bank Mandiri.
Estafet dirut ke Abdul Gani Setelah kondisi Garuda mulai perlahan membaik, posisi Dirut beralih mulus kepada Abdul Gani, yang tentunya dengan persetujuan Tanri Abeng.
"Pak Gani sama saya sudah berkompetisi (di perbankan) selama 30 tahun. Jadi, saya tahu bahwa dia itu enggak orang enteng!" kata Robby Djohan mengenai penggantinya.
Saat itu, kata Tanri Abeng, kredibilitas Garuda sudah mulai pulih sehingga Bank Exim AS dan pabrik Boeing serta Pemerintah Indonesia sendiri mendukung pengadaan Boeing 737 senilai 368 juta dollar AS.
Pengadaannya merupakan refleksi dari kredibilitas direksi dan dewan komisaris Garuda yang baru.
Memuji direksi dan dewan komisaris Garuda, Tanri Abeng mengatakan, pengadaannya tidak mungkin kalau tanpa kredibilitas yang dibangun oleh Garuda Indonesia.
Kredibilitas memang kata kuncinya seperti pernah diucapkan Wiweko Soepono, mantan direktur utama yang pernah memegang kendali Garuda selama 16 tahun (1968-1984).(*)
Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul "Tentu Saja bukan Ari Askhara, Inilah Sosok yang Pernah Menyelamatkan Garuda dari Kebangkrutan Besar, Padahal Baru Setahun Memimpin!"
Komentar