Gridhot.ID -Pesawat terbang adalah salah satu pilihan transportasi yang digunakan saat hendak bepergian, baik ke luar kota maupun luar negeri.
Pesawat terbang jadi pilihan banyak orang karena memberi efektivitas waktu.
Meskipun demikian, setiap transportasi pasti memiliki resikonya masing-masing.
Resiko yang tidak diharapkan bisa saja terjadi, entah karena faktor alam atau karena kesalahan teknis manusia.
Jika tak tertangani akan berakibat fatal hingga terjadinya kecelakaan.
Baru-baru ini dua maskapai Garuda Indonesia dikabarkan hampir terlibat kecelakaan di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (12/12/2019).
Dari informasi yang beredar, dua pesawat Garuda Indonesia saling berhadap-hadapan di sebuah taxiway.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta, Herson, mengatakan salah satu pilot pesawat diduga salah memahami perintah dari petugas Air Traffic Controller (ATC).
"Iya betul, pesawat yang baru landing yang salah mendengar perintah dari ATC." kata Herson saat dikonfirmasi Jumat (13/12/2019).
"Mungkin karena terlalu lelah," imbuh Herson.
Diketahui, kedua pesawat Garuda Indonesia yang saling berhadap-hadapan adalah nomor penerbangan GA649 (PK-GMH) rute Ternate (TTE) - Bandara Soekarno-Hatta (CGK).
Pesawat tersebut berhadap-hadapan dengan pesawat GA246 nomor resgistrasi PK-GRR rute Bandara Soekarno-Hatta (CGK) - Banyuwangi (BWX).
Menurut Herson, pesawat GA649 dari Ternate baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Sedangkan GA246 hendak menuju landas pacu untuk take off," sambung dia.
Herson menjelaskan, kejadian tersebut tidak mengganggu penerbangan yang lain.
Pesawat GA649 asal Ternate akhirnya didorong keluar dari taxiway untuk menuju apron.
"Tidak mengganggu karena posisi di taxiway sama-sama jalannya pelan," terang Herson.
"Namun demikian pesawatnya segera ditarik mundur dan semua normal kembali," sambung dia.
Sebelum kejadian di atas, pesawat Garuda Indonesia mendarat darurat karena cuaca buruk yang menerjang kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Pesawat Garuda Indonesia yang mendarat darurat adalah nomor penerbangan GA-271 rute Banyuwangi-Jakarta di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 11.50 WIB.
Seharusnya pesawat tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta siang tadi.
"Bersama ini kami sampaikan, bahwa sebagian penumpang telah diturunkan di bandara Halim Perdanakusuma atas permintaan sendiri," kata Ikhsan Rosan selaku VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia saat dikonfirmasi, Jumat (22/11/2019).
"Karena cuaca sekitar Bandara Soekarno-Hatta sedang buruk," sambungnya.
Setelah mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, sebagian penumpang meminta untuk turun dan mengakhiri perjalanannya di bandara tersebut.
Pasalnya, Garuda Indonesia bersedia untuk mengakomodir permintaan tersebut setelah berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat.
Juga berkoordinasi dengan ground handling yang ada berada di Halim Perdana Kusuma.
Saat ini sebagian penumpang telah turun dari pesawat dan sebagian penumpang akan diterbangkan kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Sebanyak 69 dari total 94 penumpang memutuskan turun di Bandara Halim Perdanakusuma, sisanya di Bandara Soekarno-Hatta.
"Namun Garuda Indonesia harus melihat situasi yang berkembang di lapangan sehingga dapat mengizinkan penumpang untuk turun di Halim," kata Ikhsan.
Sebagai informasi Garuda Indonesia tidak memiki rute penerbangan dari dan ke Halim dan tidak memiliki izin menurunkan penumpang di Halim.
Garuda Indonesia juga tidak memiliki Ground Handling di Halim sehingga memerlukan waktu untuk berkoordinasi dan mengakomodir permintaan penumpang.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Dua Pesawat Garuda Indonesia yang Landing dan Take Off Hampir Benturan di Bandara Soekarno-Hatta"