Akhirnya Kelana dan sang istri tiba pada pukul 8 waktu setempat.
Sang istri pun langsung disambut oleh petugas medis rumah sakit.
Ia pun segera dibawa dengan kursi roda menuju ke ruang gawat darurat.
Ketika sudah berada di depan ruangan, petugas medis pun menanyainya.
Petugas medis ini menanyakan kartu identitas sang istri.
Kelana pun baru sadar kalau ia lupa membawanya.
Ia pun kemudian mengaku kalau lupa membawa kartu identitas sang istri karena terburu-buru.
"Dalam keadaan isteri yang telah pecah ketuban di rumah maupun di mobil, mana mungkin saya sempat untuk memikirkan hal lain kecuali keselamatan istri dan bayi saya," tulis Kelana.
Meski beralasan seperti itu petugas medis tetap saja memintanya untuk menyerahkan KTP sang istri.
Karena tanpa KTP, persalinan di rumah sakit tak bisa dilakukan.