Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Pimpinan KKB Paling Berbahaya di 'Segitiga Hitam' Papua, Lekagak Telenggeng Bolak-balik Eksekusi TNI dengan Keji, Sempat Tuding Militer Indonesia Pakai Bom Luar Negeri Hingga Nyatakan Siap Perang Lawan Aparat dan Jokowi

Candra Mega Sari - Rabu, 18 Desember 2019 | 18:13
Lekagak Telenggen terlihat berapi-api berpidato sambil menunjukkan benda-benda yang disebut bom yang dipakai militer Indonesia.
YouTube Central Secretariat of TPNPB-OPM

Lekagak Telenggen terlihat berapi-api berpidato sambil menunjukkan benda-benda yang disebut bom yang dipakai militer Indonesia.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinanLekagak Telenggen kembali berulah.

KKBpimpinanLekagak Telenggen itu terlibat kontak senjata denganaparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa (17/12/2019).

Melansir dari Kompas, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan personel gabungan TNI-Polri masih berusaha mengejar kelompok tersebut.

Baca Juga:Ruwet dan Saling Sikut, Kapolda Papua Sebut KKB Pengangguran dan Cari Perhatian, Paulus Waterpauw: Mau Makan Enak Caranya Seperti Itu

"Kapolres tadi saya cek kondisi Sugapa aman. Ada indikasi kelompok Lekagak Telenggen kurang lebih 3-4 jam keluar, posisinya agak jauh, makanya kita kesulitan mendapatkan kontak," tuturnya.

Paulus mengatakan ada dua prajurit TNI yang terluka parah yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.

Sementara, salah seorang diantaranya telah gugur, yaitu Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar.

Baca Juga:Eksekusi 3 Tukang Ojek Secara Keji, KKB Papua Justru Sebut Korbannya Anggota TNI Polri, Ada PT Freeport dalam Tuntutan Aksi Kawanan Lekagak Telenggen Kali Ini

Bukan hanya kali ini saja,KKB pimpinan Lekagak Telenggen belakangan memang sering membuat onar.

Pimpinan KKB Lekagak Telenggen dengan lantang menolak rencana pemekaranprovinsi Papua dan Papua Barat.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menyebut ada dua aspirasi yang masuk untuk pemekaran wilayah Papua, yakni di kawasan Papua Selatan dan Papua Pegunungan.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua disebut tak lagi punya ideologi, murni kriminal.
Tribun Jogja

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua disebut tak lagi punya ideologi, murni kriminal.

Baca Juga: Bercucuran Air Mata Tahu Putranya Gugur Ditembak KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen, Ibunda Lettu Erizal Zuhri Sidabutar: Ngapain Kau Jadi Tentara, Kalau Hanya untuk Mengantar Nyawa

Papua khusus Kabupaten Merauke, kata dia, akan dimekarkan kembali menjadi dua bagian yakni, Kota Merauke dan Kabupaten Merauke.

Lekagak Telenggen pun kemudianmengancam semua pejabat pembuat keputusan terkait pemerkaran Provinsi Papua.

"Kami Pimpinan TPNPB-OPM sampaikan demi Nama Tuhan yang Hidup dan Demi nama Tulang belulang yang telah Gugur Pahlawan Revolusi Papua Barat bahwa Kami Pimpinan KOMNAS TPNPB-OPM beserta 33 PangKodap Menolak dengan tegas Pemekaran Provinsi-Provinsi Baru yaitu Wacana Pemekaran Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Selatan atas nama Perjuangan Kami, yang telah ditawarkan Oleh Pemeritah Pusat Indonesia di Jakarta.

Untuk itu, Oknum Pejabat yang tanda tangan dan menerima Pemekaran tersebut itu kami akan memburuh mereka sampai akan kami bunuh, maka segera berhenti Urus gula gula Manis buatan Jakarta itu," tulis akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), (5/11/2019).

Baca Juga: Gugur Ditembak KKB Lekagak Telenggen, Lettu Erizal Zuhri Sidabutar Ternyata Akan Menikah Usai Mengabdi di Papua, Unggahan Terakhirnya Bak Sebuah Firasat

Kelompok separatis itu pun menembak mati tiga tukang ojek di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10/2019).

Ketiga korban tersebut bernama Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25).

Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat disebabkan senjata tajam di sekujur tubuh.

Baca Juga: Acungkan Panah, Leus Murib, Aparat Kampung Distrik Kuyawage Berani Usir KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya, Sempat Berontak Tapi Pikir Dua Kali untuk Kontak Senjata

Selain itu, KKB pimpinan Lekagak Telenggen pernah menjebak dan membunuh anggota Polda Papua, Briptu Hedar.

Aksi itu terjadi di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Senin (12/8/2019) sekitar pukul 11.30 WIT.

Usai aksinya tersebut, Lekagak Telenggen beserta pasukannya muncul di hadapan publik.

Baca Juga: Eksekusi 3 Tukang Ojek Secara Keji, KKB Papua Justru Sebut Korbannya Anggota TNI Polri, Ada PT Freeport dalam Tuntutan Aksi Kawanan Lekagak Telenggen Kali Ini

Lewat video di YouTube Central Secretariat of TPNPB-OPM, Sabtu (17/8/2019), Lekagak Telenggen memaparkan soal adanya bom dari luar negeri yang dipakai militer Indonesia untuk menumpas KKB Papua.

Diketahui dariketerangan video disebutkan, pada akhir Juni 2019 terjadi pengeboman di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Terlihat berapi-api, Lekagak Telenggenberpidato sambil menunjukkan benda-benda yang disebut bom yang dipakai militer Indonesia.

Baca Juga: 3 Tukang Ojek Ditembak Mati KKB Papua, Veronica Koman Salahkan Jakarta, Begini Cuitannya

Sementara pasukannya sebagian besar tampak duduk sambil memegang senjata laras panjang dan mendengarkan pidato Lekagak Telenggen.

Menurut Lekagak Telenggen, jenis bom itu bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari luar negeri.

Lekagak Telenggen pun menuding adanya bantuan dari luar negeri terhadap Indonesia untuk menumpas KKB di tanah Papua.

Baca Juga: Baru 3 Hari Prabowo Subianto Ditunjuk Jadi Menteri Pertahanan, KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Kembali Berulah, Tiga Tukang Ojek Tewas Ditembak Tepat di Kepala, Sayatan Senjata Tajam Penuhi Sekujur Tubuh Korban

Benda-benda yang disebut bom oleh Lekagak Telenggen
YouTube Central Secretariat of TPNPB-OPM

Benda-benda yang disebut bom oleh Lekagak Telenggen

"Bom-bom ini dari mana bantu ini, kita cek. Ini bom ini kita juga tidak tahu. Ini lain, ini negara yang mana punya, kita juga tidak tahu. Ini lain, warna lain juga. Ini lain juga. Ini semua macam-macam semua. Ini juga, ini lain. Ini juga lain, kita juga tidak tahu," kata Lekagak Telenggen.

"Jadi ini kita tidak tahu, negara Indonesia punyakah, negara di luar punya bantu," imbuhnya.

Lekagak Telenggen lantas meminta negara luar untuk menghentikan bantuan senjata kepada Indonesia.

Baca Juga: Ngemis-ngemis Minta Dijadikan Anak Angkat, Begini Akal Bulus Azura Luna Si Penipu Ulung Asal Kediri Kelabui Para Korban, dari Ngaku Keturunan Orang Kaya Hingga Lulusan Harvard University

"Kami meminta kepada Amerika dan Australia untuk segera menghentikan bantuan persenjataan kepada Indonesia, termasuk bom-bom ini. Mengapa? Karena dengan bantuan peralatan perang oleh Amerika dan Australia kepada Indonesia, maka dengan peralatan itu juga Indonesia membumihanguskan orang asli Papua," ujar Lekagak Telenggen.

Lekagak Telenggen juga merampas 4 pucuk senjata dalam insiden pembantaian anggota TNI di Nduga pada 7 Maret 2019 lalu.

Melalui pernyataan resminya, Lekagak Telenggen tak mengakui jumlah korban tewas akibat insiden itu.

"Hari ini 11/3/2019 PERNYATAAN SIKAP KOMADAN OPERASI UMUM TPNPB se Tanah Papua, Mayjend. Lekagak Telenggen Terkait Peristiwa 7 Maret 2019 di Kampung Windi Distrik Derakma, Bahwa :

Baca Juga: Ngemis-ngemis pada Indonesia, PM Malaysia Mahathir Mohamad Minta Kapal Skandal 1MBD Dikembalikan, Ini Alasannya

1. Saya selaku Komadan Operasi umum 30 Kodap TPNPB Se Tanah Papua sudah menerima Laporan Resmi bahwa Brigjend. Egianus Kogeya dan Pemne Kogeya pimpinan KODAP III Ndugama telah merebut 4 pujuk senjata dan menewaskan 5 anggota TNI di Distrik Derakma Kab Nduga _Papua.

2. Maka saya siap Bertanggung Jawab atas Peristiwa Perebutan 4 pujuk senjata dan menewaskan 5 anggota di Distrik Derakma tersebut.

3. Saya dengar Presiden Yokowi Mengirim 7.000 Personil Ke Nduga untuk Pengejaran 4 pujuk senjata itu kami tidak takut kami TPNPB siap jemput kedatangan 7000 Personil itu.

4. Presiden Jokowi sudah tanda tangan TNI perang melawan TPNPB itu Kami sudah ketahui siap menyemput kedatangn tamu," tulis akun Facebook TPNPB .

Baca Juga: Kapal Perangnya Nyelonong Masuk Selat Sunda, Pangeran Inggris Tantang Perang Indonesia Hingga Buat Menlu Murka, Ujung-ujungnya Hanya Dipermalukan TNI AL

Pada 18 Januari 2018 lalu, KKB Lekagak Telenggen mengklaim menembak dua orang anggota TNI.

Usai insiden itu, KKB mencoba mencari senjata anggota TNI yang mereka klaim tertembak namun hasilnya nihil.

Lantas pada 19 Januari 2019, dua orang anggota KKB Lekagak Telenggen tertembak atas nama Kwale Telenggen dan Kumbanak Telenggen.

Dalam pernyataan terakhirnya Lekagak Telenggen menyatakan siap perang melawan TNI dari Sorong sampai Merauke.

Namun Lekagak Telenggen berpesan meminta bantuan atau intervensi PBB untuk datang ke Papua.

Pernyataan Lekagak Telenggen
FB TPNPB

Pernyataan Lekagak Telenggen

"Kami siap perang dari sorong sampai merauke, kita sudah siap untuk mengatur rakyat kita sendiri dengan landasa kostitusi 1971. Dan kami minta intervensi PBB datang lihat dari dekat," tulis pernyataannya.

KKB pimpinan Lekagak Telenggeng adalah yang paling berbahaya di "Segitiga Hitam" Papua.

Istilah "Segitiga Hitam" Papua digunakan untuk merujuk wilayah yang mencakup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya.

(*)

Source :Kompas.comFacebookYouTube

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x