Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Upayanya Jatuhkan Lawannya Malah Jadi Senjata Makan Tuan, Donald Trump Terancam Dimakzulkan, Nasibnya Kini di Terancam, Ini Alasannya

None - Rabu, 18 Desember 2019 | 18:42
Donald Trump
Daily Maverick

Donald Trump

Gridhot.ID - Presiden Amerika Serikat ke 45, Donald Trump belakangan ini mendapat sorotan karena pemberitaan yang tidak enak soal dirinya.

Pemberitaan itu berkaitan dengan adanya pemakzulan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat.

Apabila hal ini terjadi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada pekan ini kemungkinan akan menjadi Presiden AS ketiga yang akan dimakzulkan ketika DPR AS yang dipimpin Partai Demokrat memberikan suara atas upaya Trump menekan Ukraina menyelidiki saingan politiknya Joe Biden.

Baca Juga: Putuskan Bakal Banting Setir Usai Bebas dari Penjara, Ahmad Dhani Keukeuh Tetap jadi Politisi Dibanding Musisi, Mbak You: Dia Nyaman di Situ, Tapi Bukan Tempatnya!

Mengutip Reuters, Rabu (18/12), Trump menghadapi satu tuduhan menyalahgunakan kekuasaannya dengan meminta Ukraina menyelidiki Biden, penantangnya di Pemilihan Presiden AS pada 2020.

Trump juga dituding menghalangi penyelidikan Kongres terhadap masalah tersebut.

Trump yang berasal dari Partai Republik telah membantah tuduhan itu.

Baca Juga: Lelah dengan Impor Migas yang Terus Menekan Neraca Dagang Indonesia, Jokowi Jengkel Kenapa Tak Ada Pembangunan Kilang Minyak 34 Tahun Terakhir, Langsung Temui Ahok: Segera Dibangun, Harus Segera Rampung!

Trump dalam pembelaannya menuding Demokrat melakukan upaya yang tidak berdasar dan bermotivasi politik untuk menggulingkannya dari kekuasaan.

DPR AS kemungkinan akan melakukan pemakzulan terhadap Trump pada hari Rabu ini dan menetapkan waktu pemungutan suara pada hari Minggu ini.

Apakah Kongres akan menyetujui tuduhan dan mengirim masalah tersebut ke Senat yang dipimpin Partai Republik untuk mengadakan persidangan yang berdampak melucuti kekuasaan Trump sebagai Presiden AS atau tidak.

Partai Demokrat yang mayoritas di DPR AS diperkirakan akan memenangkan pemungutan suara.

Baca Juga: Diklaim Anti Nuklir hingga 'Anti Kiamat', Bunker Berbentuk Kuburan Ini Dibanderol Rp 334 Miliar Bagi yang Ingin Memiliki, Tengok Interior Super Mewah di Dalamnya

Sementara itu di Senat, Partai Republik menduduki 53 kursi dari 100 kursi.

Dimana Partai Republik di atas kertas akan menang. Karena untuk memakzulkan Presiden AS dibutuhkan dua pertiga mayoritas dari mereka yang hadir.

Meski kalah suara di Senat, tapi Pemimpin Demokrat di Senat, Chuck Schumer pada hari minggu berupaya memperpanjang proses pemakzulan Trump dengan berupaya meminta kesaksian dari sejumlah pejabat Gedung PUtih.

Baca Juga: Aksi Heroiknya Bikin Haru Warga yang Menyaksikan, Pria Gangguan Mental Ini Nekat Terobos Ganasnya Api yang Melalap Rumah, Tak Pedulikan Luka Bakar yang Dideritanya Demi Selamatkan Benda Ini

Mulai dari penjabat Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney, mantan penasihat keamanan nasional John Bolton, pembantu Mulvaney Robert Blair dan pejabat anggaran Michael Duffey.

Tujuannya adalah untuk membuka dosa-dosa Trump ke publik.

"Saya harap kita bisa mencapai kesepakatan tentang persidangan yang adil," kata Schumer kepada MSNBC dalam sebuah wawancara pada hari Senin.

Demokrat House juga meminta kesaksian dari keempat pria itu dalam penyelidikan mereka, tetapi mereka tidak muncul.

Baca Juga: Menahan Sakit 3 Hari, Guru SMP di Garut Meninggal Usai Isi e-Rapor Muridnya, Awalnya Hanya Mengeluh Pusing pada Kepala Sekolah

Komite Kehakiman House memberikan suara pada hari Jumat 23-17 di sepanjang garis partai untuk menyetujui dua tuduhan terhadap Trump dan untuk mengirim masalah tersebut ke Senat. Pada hari Minggu malam, panel mengeluarkan laporan lengkap yang merinci kasusnya.

Dalam sebuah tweet pada hari Senin, juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan komentar Schumer mencari keadilan tampak menggelikan setelah rilis laporan 658 halaman di tengah malam.

Baca Juga: Banderol Rumah Syariah dengan Harga Murah Tanpa Riba, Penipu Kelas Kakap Ini Berhasil Keruk Uang hingga Rp 40 Miliar, Perdaya Korbannya dengan Ayat-ayat dan Kedoknya Sebagai Ustaz

Syukurlah orang-orang di negara ini terus melihat kepura-puraan partisan.

Seorang juru bicara McConnell tidak secara langsung menanggapi permintaan Schumer, tetapi mengatakan pemimpin mayoritas Senat berencana bertemu dengan Schumer untuk membahas kontur persidangan segera.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Trump Akan Menjadi Presiden AS Ketiga yang Dimakzulkan"

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x