GridHot.ID - Ada yang tahu mengenai 'Geng Solo'?
Ya, 'Geng Solo' adalah sebutan untuk jenderal yang pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo kala Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Walikota Solo selama dua periode.
Lantas siapa saja jenderal yang dimaksud?
Pertama, Komjen Listyo Sigit Prabowo yang baru saja memperoleh jabatan baru sebagai Kabareskrim Polri.
Lalu Brigjen Ahmad Lutfi yang memproleh posisi jabatan sebagai Wakapolda Jateng.
Kemudian Irjen Nana Sujana yang mendapatkan posisinya sebagai Kapolda Metro Jaya.
"Tampilnya Nana sebagai Kapolda Metro menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan "geng solo" di Polri," kata ketua presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane kepada Warta Kota, Sabtu (21/12/2019).
"Setelah sebelumnya Kapolresta Solo Ahmad Lutfi, naik super ekspres menjadi Wakil Kapolda Jateng 2018 lalu. Kemudian Listyo Sigit yang juga mantan Kapolresta Solo menjadi Kabareskrim, kini akhirnya mantan Kapolresta Solo Nana Sujana menjadi Kapolda Metro,"paparnya.
Penasaran tentang profil jenderal-jenderal tersebut? Berikut ulasannya.
1. Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo/Kabareskrim Polri (Kapolresta Solo 2011-2012)
Karier Listyo Sigit dimulai sebagai anggota Polres Tangerang yang kala itu masih berpangkat Letnan Dua (Letda).
Kemudian tahun 1998, Listyo menjadi Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodalops) di Polres Tangerang.
Kala itu, dirinya berpangkat sebagai Kapten atau setara dengan Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Saat menjabat sebagai Kapuskodalops, Listyo pernah menangani kasus "penyanderaan" dua Direktur PT Bina Sarana Mekar (BSM), pengembang kawasan perumahan Palem Semi, Tangerang.
Sebagaimana dikutip dari harian Kompas, 4 September 1998, penyanderaan tersebut dilakukan oleh warga Desa Bencongan Curug yang menuntut agar PT BSM membayar ganti rugi tanah mereka.
Listyo juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Metro Duren Sawit di tahun 2001.
Lalu tahun 2009, Listyo dipercaya menjadi Kepala Kepolisian Resor Pati sebelum kemudian menjadi Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta pada tahun 2010.
Saat menjabat Kapolresta Surakarta itu, Listyo pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah.
Pada masa itu pula, Listyo memiliki kedekatan dengan Wali Kota Solo saat itu, Joko Widodo.
Oleh karenanya, saat Joko Widodo terpilih menjadi presiden di tahun 2014, Listyo pun diangkat sebagai ajudan presiden.
Meskipun, ada beberapa calon yang disodorkan, Joko Widodo tetap memilih orang yang pernah "dekat" dengannya untuk memastikan kerjanya berjalan optimal, seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 21 Oktober 2015.
Di tahun 2016, Listyo yang kala itu sudah berpangkat Brigadir Jenderal diangkat menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten.
Dua tahun kemudian, Listyo dipromosikan menjadi menjadi Kadiv Propam Polri, menggantikan Irjen Martuani Sormin.
Sekarang, tugas berat telah menanti Irjen Listyo Prabowo selaku Kabareskrim, di antaranya adalah penuntasan kasus penyiraman Novel Baswedan.
2. Brigjen Pol Ahmad Lutfi/Wakapolda Jateng (Kapolresta Solo 2015)
Ahmad Lutfi resmi menjabat Kapolresta Solo pada 5 Februari 2015.
Ahmad Lutfi menggantikan Kombes Pol Iriansyah yang akan bertugas sebagai Kepala Biro (Karo) Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulawesi Utara.
Lalu, pada 14 maret 2017, Ahmad Lutfi dimutasi bersama tujuh kapolres lainnya.
Dianggap cukup berhasil menjaga keamanan Kota Solo, Ahmad Lutfi diberi penghargaan untuk ikut pendidikan calon pimpinan di Lemhanas.
Benar saja, setelah Lemhanas, tepatnya pada 21 maret 2018, Ahmad Lutfi dilantik menjadi Wakapolda Jateng oleh Kapolda Irjen Pol Condro Kironodi Gedung Borobudur, kompleks Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan Semarang.
Ahmad Lutfi menggantikan Brigjen Pol Indrajit yang telah mendapatkan amanat dan tugas sebagai Kapolda Kalimanta Utara.
Lutfi pun naik pangkat bintang satu alias brigjen.
3. Irjen Nana Sujana/Kapolda Metro Jaya (Kapolresta Solo 2010-2011)
Nana Sujana menjabat sebagai Kapolresta Solo tahun 2010.
Nana kemudian ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng (2011), Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri (2012), Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013), Dirintelkam Polda Jawa Timur (2014), Wakapolda Jambi pada (2015), Wakapolda Jawa Barat (2016), dan Kapolda Nusa Tenggara Barat sejak Mei 2019.e
Menurut Brigjen Argo Yuwono, mutasi anggota dilakukan untuk peningkatan kinerja institusi Polri.
"Mutasi ini adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty dan tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," ujar Argo saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2019).
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul "PROFIL SOSOK 3 Jenderal Geng dari Kampung Jokowi, Siapa yang Paling Menonjol?"
(*)