Gridhot.ID - Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tak semata-mata membuat lega beberapa prajurit di lapangan.
Diketahui salah satu tanda berakhirnya Perang Dunia II ketika Hiroshima dan Nagasaki hancur lebut akibat bom atom pada 15 Agustus 1945.
Sejak saat itu para prajurit Jepang seharusnya menyerahkan diri dan kembali ke negaranya.
Namun berbeda dengan sosok yang satu ini yaiut Hiroo Onoda.
Ia menolak pada sekutu sampai ajal menjemput pada awal tahun 2014 lalu.
Hiroo Onoda masih 22 tahun ketika ia ditugaskan di Pulau Lubang di Filipina pada Desember 1944.
Sebagai seorang perwira intelijen, ia diberi tugas untuk mengganggu dan menyabotasi upaya musuh—dan untuk tak pernah menyerah pada musuh.
Pasukan Sekutu mendarat di pulau ini pada Februari 1945.
Mereka membombardir tentara Jepang yang ada di situ, tapi Onoda dan beberapa pasukannya berhasil meloloskan diri.