Gagasan tentang pengaruh batu bara terhadap atmosfer bumi sebenarnya sudah menjadi isu yang penting pada beberapa dekade terakhir dari 1912.
Ditelusuri oleh New York Times, diskusi-diskusi ilmiah yang membahas tentang dampak dari pembakaran batu bara sebenarnya sudah ada sejak 1850.
Meski sudah lebih dari satu abad, kondisi saat ini tidak menyajikan banyak perubahan.
Pada tahun 2016 saja, dunia sudah mengonsumsi lebih dari 5,3 miliar metrik ton batu bara.
Konsentrasi karbon dioksida terhadap atmosfer bumi saat ini juga sudah berada di atas 441ppm, tingkat tertinggi setidaknya dalam 800.000 tahun.
Tingginya konsentrasi polusi udara dapat membahayakan manusia.
Panas yang terperangkap juga dapat menyebabkan kebakaran dan meningkatnya tinggi permukaan laut.
Beberapa penelitian bahkan mengatakan bahwa suhu yang memanas dapat memperlambat kinerja otak.