Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Belum Pernah Injakkan Kaki di Manado, Pilot Pengebom Ini Justru Hapal Segala Pegunungan dan Pepohonan di Kota Tersebut, Terlalu Sering Jatuhkan Bom di Indonesia Jadi Alasannya

None - Selasa, 31 Desember 2019 | 19:25
ilustrasi
via Intisari

ilustrasi

Pernah saya ditawari kamar di loteng yang langit-langitnya begitu rendah, sehingga kalau masuk pun badan harus terbungkuk-bungkuk. Melihat lklan di koran pun ternyata tak bisa menjanjikan harapan.

Karena umumnya harus melalui perantara dengan tarif di atas 50 dolar. Uang sebesar itu pun hanya untuk menunjukkan tempat saja, tanpa jaminan diterima. Pemilik apartemen berhak memilih siapa yang cocok untuk menempati.

Baca Juga: Hidupnya Pernah Hancur Sampai Kehilangan Suami dan Anak, Maia Estianty Justru Doakan Hal Ini di Tengah Keterpurukkannya: Aku Mau Pulang Mau Senang-senang

Dia akan menimbang dari bonafiditas si peminat, punya binatang piaraan atau tidak, punya anak kecil dan sebagainya. Yang terakhir ini merupakan angka minum dalam penilaian.

Setelah lelah mencari tempat di sekitar tempat studi, School of Public Health, Columbia University, di Upper Manhattan saya menerima tawaran dari seorang kenalan yang bekerja di Konsulat Jenderal Indonesia, untuk tinggal di Brooklyn.

Apartemen yang dimaksud tanpa mebel, tanpa fasilitas hunian. Kecuali lemari es dan peralatan memasak, dua kamar tidur, kamar tamu, dan dapur kosong.

Supaya irit untuk melengkapi peralatan rumah tangga, kita harus memiliki "mata keranjang sampah."

Baca Juga: Ditunggu Ayah dan Ibunya yang Sudah Siap Jalan, Betrand Peto Malah Asik Nyanyi di Kamar Mandi, Dipergoki Ruben Onsu hingga Berakhir dengan Adu Mulut

Istilah ini saya peroleh dari Arief dan Leila Budiman saat mereka kuliah di Harvard University.

Kultur Amerika adalah kultur sekali pakai, buang. Tiap pergantian musim, tak jarang kita temukan meja, kursi, kasur danalat rumah tangga lain dibuang di samping trotoar menunggu truk pengangkut sampah.

Dengan "mata keranjang sampah" kita dapat berburu barang yang diperlukan. Tinggal, mampu atau tidak kita menggotongnya ke dalam rumah.

Pembom PD Il di toko karpet

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x