Penghuni kawasan Brooklyn ini kebanyakan imigran baru dari Eropa Timur, Asia terutama Cina dan Korea, Meksiko serta pendatang dari Italia dan Yahudi Eropa.
Tak aneh bila terdapat restoran Cina, toko pizza, toko sayuran milik orang Korea, toko karpet dan pasar swalayan milik orang Yahudi.
Beberapa hari lamanya saya tergoda untuk membeli karpet, sebagai penangkal dingin udara New York yang menusuk tulahg.
Suatu hari, di tengah keraguan antara keterbatasan uang dan pentingnya benda penahan dingin tersebut, saya beranikan diri masuk toko karpet.
"Seiamat datang. Apa kabar?'' sambut si pemilik toko ramah.
Dengan nada seolah-olah ingin meyakinkan perkiraannya, bule jangkuhg itu bertanya lagi, Anda orang Korea?"
"Bukan," jawab saya singkat.
"Dari Vietnam?" tanyanya lagi. Ketika jawaban saya sama dengan jawaban sebelumnya, ia nampak penasaran sambil terus menebak, “Tapi orang Asia 'kan?"
“Ya, saya orang Asia Tenggara.”