Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansyah mengatakan, lumpuhnya Jakarta membuat banyak tenant-tenant di pusat perbelanjaan masih tutup.
Jelas kondisi ini, kata dia, merupakan kerugian besar.
"Karena karyawan kan banyak sekali yang telat masuk kerja untuk buka toko. Sampai jam 10 tadi saja belum bisa ke toko, ini siang baru mulai bisa datang. Tokonya saja belum bisa buka, apalagi pengunjungnya kan," ucap Budiharjo dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (1/1/2020).
Kerugian yang diderita para tenant, makin besar karena hari ini merupakan tanggal merah di musim libur panjang sejak Natal.
Dia mengeluhkan, banjir terjadi justru saat-saat masa penjualan mencapai angka tertinggi selain di musim Lebaran.
Terlebih, banyak tenant di pusat-pusat perbelanjaan sedang giat-giatnyanya menggelar program diskon untuk menaikkan omzet penjualan.
"Kerugian jelas besar karena pas musim libur. Di awal tahun kan waktu buat ngejar omzet. Banyak yang (gelar) program banjir diskon, karena banjir Jakarta kita malah rugi," kata Budiharjo.
Jalan tak bisa dilintasi
Berdasarkan pantauan Kompas.com dari laman Twitter resmi Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, banjir terjadi secara merata di lima kotamadya Jakarta.
Bahkan, ada yang tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua atau kecil.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar