Pagi hari tanggal 2 Juni 2017, nampaknya menjadi hari 'sial' bagi Reynhard Sinaga.
Kekejiannya selama ini yang tertutup rapi pada akhirnya terbongkar saat salah satu korban, bisa dibilang korban terakhirnya tersadar saat dilecehkan oleh dirinya.
Obat-obatan yang selama ini digunakan oleh Reynhard Sinaga untuk membuat para korbannya tak sadarkan diri nampaknya tidak bekerja dengan baik pada korban terakhirnya yang berusia 18 tahun tersebut.
Sang korban terbangun lalu menyadari Reynhard Sinaga sedang memerkosa dirinya dan melakukan perlawanan luar biasa hingga melukai Reynhard Sinaga.
Remaja itu kemudian menelepon nomor darurat 999 dan ambulans segera tiba di Montana House, tempat Reynhard Sinaga tinggal selama lima tahun, di sudut klub-klub tempat ia menemukan banyak korbannya.
Reynhard Sinaga diulurkan dan dibawa ke rumah sakit dengan dugaan pendarahan di otak, sementara polisi menangkap remaja itu karena dicurigai membahayakan tubuh.
Detektif dari polisi Greater Manchester segera menyadari bahwa mereka telah menahan orang yang salah.
Mereka pergi ke Manchester Royal Infirmary untuk menanyai Reynhard Sinaga dan memperhatikan bahwa dia bertingkah aneh.
Dia terobsesi untuk diberikan teleponnya dan berulang kali memberikan kata sandi yang salah kepada polisi, mencoba mengambilnya dari seorang petugas ketika dia dengan enggan mengungkapkan pin yang benar.