"Pas lihat saya hampir pingsan dan menangis, serasa tidak percaya.
Sangat terharu melihatnya, mudah-mudahan amal ibadah dari ayah, kakek dan keponakan saya benar diterima oleh Allah", ungkap Adang di kediamannya, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/9/2018).
Adang menjelaskan, Jalaludin meninggal karena sakit tifus, Sasmita meninggal karena stroke, dan Kaimita Nurkamila meninggal sejak lahir.
"Selama masih hidup, Ayah dan Kakek saya dikenal baik dan ramah terhadap sesama juga rajin ibadah," jelas Adang.
Hal ini sontak membuat heboh warga sekitar, tak sedikit yang mengabadikan kejadian itu melalui foto di handphone bahkan rekaman video.
Penggali kubur Engkos Warkos (68) mengaku selama 25 tahun menjadi tukang gali kubur, baru kali ini dirinya menemukan kejadian seperti ini.
Biasanya saat gali kubur, ia hanya menemukan tulang yang sudah menumpuk dan tidak utuh dan sudah tidak ada kain kafan. "Baru pertama kali menemukan yang seperti ini, kain kafan masih utuh meski sudah bertahun-tahun dikubur, semua ada tiga jasad," ujar Engkos saat ditemui di rumahnya di Dusun Kersikan Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing Ciamis pada Rabu (19/9/218).
Engkos mengaku sempat membuka kain kafan yang membungkus ketiga jasad itu.
Menurutnya, jasad utuh yang ditemukan ini bukan berarti masih berdaging.
Namun, tiga jasad ini masih terbungkus rapat kain kafan, tapi sudah berupa tulang dan masih tersusun rapi, masih menempel sesuai dengan letaknya, panjangnya juga masih sesuai dengan tubuh. "Memang saat diangkat tidak begitu berat, oleh saya sendiri langsung di bawahnya pakai papan dulu jadi mudah. Biasanya jasad yang lain itu lama harus dikumpulkan dulu tulangnya baru dipindahkan," tutur Engkos.