Gridhot.ID - Misteri jasad yang tak busuk padahal sudah lama dikuburkan memang masih jadi banyak pertanyaan orang.
Hal ini terkadang dikaitkan dengan mistis yang dipercaya oleh kalangan tertentu.
Namun, ada juga pihak medis yang mampu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Seperti yang pernah dialamitiga jasad dengan kain kafanditemukan masih utuh dan tak mengeluarkan bau busuk saat digali kembali di Ciamis.
Kondisi tiga jasad utuh ini diketahui saat pihak keluarga berniat memindahkannya pada Selasa (18/9/2018), karena lahan tersebut akan dibangun proyek perumahan.
Diketahui, lahan tersebut memang selama ini menjadi areal pemakaman keluarga.
Jasad tersebut atas nama Jalaludin yang sudah dimakamkan selama 35 tahun, Sasmita yang meninggal 14 tahun silam, dan Kaimita Nurkamila yang meninggal pada 2013 lalu.
Pihak keluarga, Adang Suherlan, mengenang sosok ayah dan kakeknya sebagai orang yang baik dan saleh.
Mereka juga disebut sebagai figur yang bertangggung jawab kepada keluarga. Adang pun tak kuasa menahan rasa haru saat melihat kondisi jenazah itu masih utuh.
"Pas lihat saya hampir pingsan dan menangis, serasa tidak percaya.
Sangat terharu melihatnya, mudah-mudahan amal ibadah dari ayah, kakek dan keponakan saya benar diterima oleh Allah", ungkap Adang di kediamannya, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/9/2018).
Adang menjelaskan, Jalaludin meninggal karena sakit tifus, Sasmita meninggal karena stroke, dan Kaimita Nurkamila meninggal sejak lahir.
"Selama masih hidup, Ayah dan Kakek saya dikenal baik dan ramah terhadap sesama juga rajin ibadah," jelas Adang.
Hal ini sontak membuat heboh warga sekitar, tak sedikit yang mengabadikan kejadian itu melalui foto di handphone bahkan rekaman video.
Penggali kubur Engkos Warkos (68) mengaku selama 25 tahun menjadi tukang gali kubur, baru kali ini dirinya menemukan kejadian seperti ini.
Biasanya saat gali kubur, ia hanya menemukan tulang yang sudah menumpuk dan tidak utuh dan sudah tidak ada kain kafan. "Baru pertama kali menemukan yang seperti ini, kain kafan masih utuh meski sudah bertahun-tahun dikubur, semua ada tiga jasad," ujar Engkos saat ditemui di rumahnya di Dusun Kersikan Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing Ciamis pada Rabu (19/9/218).
Engkos mengaku sempat membuka kain kafan yang membungkus ketiga jasad itu.
Menurutnya, jasad utuh yang ditemukan ini bukan berarti masih berdaging.
Namun, tiga jasad ini masih terbungkus rapat kain kafan, tapi sudah berupa tulang dan masih tersusun rapi, masih menempel sesuai dengan letaknya, panjangnya juga masih sesuai dengan tubuh. "Memang saat diangkat tidak begitu berat, oleh saya sendiri langsung di bawahnya pakai papan dulu jadi mudah. Biasanya jasad yang lain itu lama harus dikumpulkan dulu tulangnya baru dipindahkan," tutur Engkos.
Baca Juga: Mati Lemas di Samping Anaknya yang Tertidur Pulas, Nyawa PN Medan Dihabisi di Kasur oleh Istri dan 2 Orang Pembunuh Bayaran, Mulut Jamaluddin Dibekap Kain Hingga Tewas Menurut Engkos, sebelum menggali dan memindahkan tiga jasad sekeluarga itu, ia juga sempat memindahkan 7 jasad lain yang lokasinya tidak jauh, masih tanah yang akan digunakan untuk proyek perumahan. "Kalau jasad yang lainnya kemarin-kemarin itu ada yang tengkoraknya sudah rapuh, tulang berkumpul tidak pada tempatnya, tidak ada kain kafan juga ada yang hanya tanah dan ditemukan bekas tulang seperti abu rokok, usia jasad memang sudah bertahun tahun juga," ungkap Engkos.
Menurut Engkos, kondisi ini diperkirakan karena tanah di lokasi makam keluarga itu dalam keadaan kering dan di atasnya merupakan kebun pohon kayu.
Kondisi tersebut membuat kain kafan pun masih utuh.
Berdeda dengan lokasi pemakaman yang tanahnya lembap, jasad akan cepat membusuk dan kain kafan akan cepat dimakan rayap.
Fenomena jenazah yang ditemukan utuh setelah dimakamkan bertahun-tahun ini bukanlah kejadian pertama.
Sebelumnya, cerita heboh soal jenazah yang ditemuan awet di liang lahat juga menghebohkan warga Dusun Krajan, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangalsari, Jember, Jawa Timur. Pada 1 Februari 2018 lalu, banjir di desa tersebut membuat pagar makam ambrol ke sungai.
Padahal di situ ada makam Sumini, perempuan yang sudah dimakamkan 10 tahun yang lalu. Anak Sumini, Hasan, bermaksud menyelamatkan jenazah ibunya dari banjir.
Hasan pun kemudian dibuat kaget karena ternyata jenazah ibunya itu masih utuh.
Selain dua kejadian di atas, masih banyak lagi fenomena serupa yang menjadi cerita masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia.
Kebanyakan orang kemudian akan mengaitkan fenomena tersebut dengan hal spiritual atau mistis lainnya.
Lalu, bagaimana sebenarnya penjelasan ilmiah mengenai jasad yang masih utuh kendati telah dimakamkan selama bertahun-tahun lamanya?
Jenazah manusia yang masih utuh erat kaitannyadengan adiposera, yaitu senyawa organik yang terbentuk melalui reaksi hidrolisis oleh bakteri anaerob pada jaringan adiposa (jaringan lemak) di dalam tubuh. Dengan adanya senyawa ini, lemak di jaringan lunak akan berubah menjadi zat seperti sabun keras melalui sebuah proses yang disebut saponifikasi.
Zat ini bertindak sebagai pengawet dan akan memperlambat dekomposisi atau proses penguraian secara normal.
Jenazah yang bisa awet karena adanya senyawa tersebut dipengaruhi beragam faktor, namun ada juga jasad yang belum tentu awet meskipun ada zat tersebut. Adiposera sendiri baru terbentuk secara optimal jika jenazah berada pada lingkungan dengan kelembapan yang tinggi dan minim oksigen.
Situasi tersebut lah yang membuat jasad bisa tahan lama walaupun sudah ada lama di dalam tanah, bahkan tak jarang mengeluarkan bau yang haum.(*)
Artikel ini telah tayang di Nakita.grid.id dengan judul "Viral, Jasad Satu Keluarga di Ciamis Masih Utuh dan Tak Bau Saat Digali, Ternyata Ini Penyebabnya!"