Kerajaan ini mengklaim tak hanya memimpin wilayah Purworejo, melainkan juga dunia.
Mereka juga mengaku memiliki sebuah keraton dengan bentuk kekinian namun belum selesai dibangun diDesa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.
"Kami muncul untuk menunaikan janji 500 tahun runtuhnya Kerajaan Majapahit di tahun 1518," tutur Toto yang menasbihkan dirinya sebagai Rangkai Mataram Agung.
Punya Tujuan Tunaikan Janji Majapahit yang Telah Runtuh 500 Tahun Lalu, Keraton Agung Sejagat di Purworejo Bikin Resah Warga, Penasehat Keraton Tegaskan KAS Bukan Aliran Sesat
Ia mengklaim memiliki pengikut sebanyak 425 orang yang siap melakukan kirab keliling kampung.
Terkiat klaim dirinya yang menjadi pemimpin dunia, Toto mengaku bisa mengubah sistem politik global.
"Kami ada untuk mempersiapkan kedatangan Sri Maharatu Jawa kembali ke tanah Jawa," tutur Toto seperti dikutip dari Intisari Online, Minggu (12/1/2020).
Menurut Toto, hal ini terkait dengan perjanjian yang dibuat olehDyah Ranawijaya sebagai penguasa terakhir Majapahit dengan orang Portugis pada 1518.
Kekalahan Portugis di abad silam, menurut Toto, dapat diartikan kembalinya kekuasaan dunia ke wilayah nusantara.