"Tidak Ada Ancaman"
Tsai Ing-wen memosisikan dirinya sebagai pembela nilai-nilai demokrasi, di tengah tekanan otoritarian China yang dipimpin Presiden Xi Jinping.
Beijing telah berjanji, mereka akan menyatukan kembali wilayah tersebut.
Bahkan menggunakan kekerasan jika diperlukan.
Mereka berusaha menyingkirkan Tsai karena sejak awal terpilih, dia telah menolak untuk mengakui prinsip "satu China".
Tsai menyatakan, dia menghendaki polemik dengan daratan utama bisa diselesaikan secara damai dan melalui dialog.
Namun untuk itu, dia meminta Beijing menghentikan segala tekanan mereka, dan menghormati pemikiran dari 23 juta orang.
Setelah pidato tersebut, media China merilis pernyataan singkat dari Kantor Hubungan Taiwan, menyatakan menentang segala bentuk upaya pemisahan.
Juru bicara kantor hubungan, Ma Xiaoguang berkata, Beijing masih terus menekankan reunifikasi damai, dengan mengedepankan "satu China, dua sistem".
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang menuturkan, dia berharap internasional bisa memahami upaya reunifikasi mereka.