Gridhot.ID - Beberapa kisah penerbangan gaib memang sering beredar di masyarakat.
Pesawat yang hilang tiba-tiba juga seringkali menjadi cerita melegenda para pilot.
Ternyata salah satu ceritanya pernah terjadi di Indonesia.
Cerita itu pernah timbul ketika pesawat Twin Otter MNA Flight 416 hilang dalam penerbangan di Kaltim 30 Desember 1987. la membawa 13 penumpang dan 3 awak.
"Kebetulan saya terbang beriringan dengan pesawat naas itu. Pesawat itu hanya 12 menit di belakang saya," tulis Capt. Gunardjo.
Pengalamannya itu dikisahkan dalam tulisan Ternyata Bukan Disembunyikan Hantu, seperti dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1988.
Tengah hari tanggal 30 Desember 1987 tampaknya tidak ada yang istimewa di Pelabuhan Udara Temindung, Samarinda. Pesawat-pesawat MNA dan Bali Air (anak penisahaan Bouraq) yang melayani jalur penerbangan di kawasan itu sibuk bongkar muat dan mengisi bahan bakar.
Temindung ini walaupun lapangan terbang sebuah ibu kota provinsi, cuma memiliki landasan pacu sepanjang 900 m. Tempat parkimya cuma muat delapan pesawat. Itu pun berdesak-desakan.
Siang itu saya tinggal landas lebih dulu dari pesawat MNA Flight 416. Saya kenal pilotnya, Capt. Slamet, sejak masa konfrontasi dengan Malaysia tahun 1967. Waktu itu ia menerbangkan pesawat MIG-17 buatan Rusia.
Ketemu Badai GunturDalam pesawat Trislander yang saya bawa hari itu ada tempat duduk untuk 16 orang. Dua di antara penumpang sebetulnya sudah memesan tempat di MNA, tetapi dibatalkan karena pesawat MNA 416 itu dikatakan sudah habis daya angkutnya.