Disembunyikan hantu!
Saya berharap agar hari lekas siang. Sebelum pukul 08.00 keesokan harinya saya sudah terbang lagi menuju Berau dan Samarinda.
Di sepanjang jalur terbang itu saya terbang rendah sambil mencoba melihat tanda-tanda kehidupan di bawah sana dan memantau 121.5, yaitu International Distress Frequency, untuk mendengar-dengar sinyal yang dipancarkan oleh CRASH BEACON (ELT).
Yaitu suatu alat yang memancarkan sinyal secara automatis setelah terempas, waktu pesawat jatuh. Bunyinya mirip raungan sirene mobil ambulans. Tetapi sepi-sepi saja. Dugaan saya ELT di pesawat itu tidak berfungsi karena baterainya habis atau di pesawat itu tidak dipasang ELT.
Beberapa menit sebelum tiba di Samarinda saya dengar pesawat pencari yang pertama lepas landas. Dengan membawa seorang paranormal, pesawat itu terbang menuju ke Gunung Nyapa, yang terletak di pintu keluar lembah Sungai Kelai.
Kabarnya pesawat yang hilang itu disembunyikan oleh hantu-hantu di sana. Masya Allah! Setahu saya Gunung Nyapa itu cuacanya terang benderang kemarin siang, pilot mana yang mau menabrak gunung begitu.
Empat bulan kemudian pesawat malang itu diketemukan secara kebetulan. la sudah hancur berkeping-keping, tidak jauh dari garis lintang 1°. Karena kecilnya kepingan itu sulit dilihat dari udara!
Akan hal saya, masih tetap terbang di situ-situ saja, terbanglah sesekali bersama kami ....
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Pesawat yang Tiba-tiba Hilang dari Radar saat Melintasi Kalimantan Timur, Mungkinkah Disembunyikan Hantu?
(*)