Hal ini 'memaksa' Taiwan membangun bunker-bunker yang didalamnya tersembunyi meriam maupun howitzer berbagai kaliber.
Yang paling sangar tentu 30 unit howitzer M1 atau yang dijuluki Guojin.
Diketahui, Howitzer M1 berkaliber raksasa (240mm) tersebut pernah mengamuk semasa Krisis Selat Taiwan Kedua, pada tahun 1958.
Saat pasukan China dan Taiwan bentrok di Pulau Dongding dan sekitarnya, meriamGuojin memuntahkan pelurunya untuk memukul mundur kapal-kapal perang pendukung pendaratan amphibi pasukan China.
Ya, walau terbilang sudah lawas, meriam Guojin masih aktif beroperasi.
Sekarang, meriam Guojin ditempatkan di Pulau Kinmen serta Matsu Island, yang mana moncongnya dihadapkan ke China sebagai bentuk peringatan agar jangan ada kapal perangdari negeri Tirai Bambu yang berani langgar kedaulatan mereka. (Seto Aji/Sosok.ID)
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Bisa Ditiru Indonesia di Natuna, Ini Dia Meriam Raksasa Militer Taiwan untuk Hantam Kapal Perang China Karena Pernah Ganggu Kedaulatannya"
(*)