Gelombang laut tiba-tiba mulai berkecamuk. Kapal tanker Belanda pun tidak lagi bisa mengejar "The Outlaw" dengan cuaca yang demikian.
Adapun perjalanan mencekam Phuket-Aceh itu juga terus dipantau radio BBC di London.
Penyiar BBC menyebut, "The Outlaw" dengan segala pengalamannya lolos dari sergapan kapal Belanda adalah kejadian di luar nalar.
Pada 30 September 1949 atau tepat satu bulan setelahnya, John dipindahkan ke Bangkok.
Ia ditugaskan di Pos Hubungan Luar Negeri. Tugasnya di darat sama saja, mendapatkan pasokan senjata yang lebih banyak untuk para pejuang di Tanah Air.
John kemudian melanjutkan tugasnya di TNI AL dalam sejumlah misi penting. Mulai dari penumpasan DI/TII Kartosuwiryo, penumpasan RMS hingga PRRI-Permesta.
Pangkat tertinggi John adalah Laksamana Muda, pangkat tertinggi bagi pejuang keturunan Tionghoa di Indonesia.
Pada 27 Agustus 1988, John erpulang ke pangkuan Tuhan. Anak asuh, pengemis, anak jalanan dan gelandangan memenuhi kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat.
Seorang Tionghoa yang selama ini menyantuninya telah pergi untuk selama-lamanya.
Pemerintah Indonesia, ketika masa pemerintahan SBY, pada 9 November 2009 menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera Adipradana kepada mendiang John Lie.
Kisah perjuangan John Lie ini pun dibagikan oleh Facebook Komunitas Secangkir Kopi pada 5 Januari 2017 lalu.
Dituliskan, "The Outlaw" berlari menembus malam dan terus maju menghadang gelombang.
Tanpa lampu dalam kegelapan, kapal itu berupaya menghindar dari sergapan kapal patroli Belanda.
(*)
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar