Nelayan Tegal sudah terbiasa melaut hingga ke perairan Maluku maupun Papua.
"Kalau hingga Natuna untuk nelayan 100 GT tidak perlu ada persiapan khusus. Mereka sudah paham bagaimana mempersiapkan diri untuk melaut selama berminggu-minggu. Yang kami minta jaminan keamanan nelayan pantura yang ada di sana saja," tambahnya.
HNSI Tegal meminta kuota hingga 120 kapal dari Tegal yang bisa berangkat ke Natuna. Namun dari pihak kementerian dibatasi kuotanya hingga 70 kapal saja.
"Kalau kami minta bisa sebanyak-banyaknya. Tapi ternyata dibatasi dan dibagi dengan nelayan dari daerah lain. 70 kapal yang diizinkan berangkat juga dibagi lagi menjadi 50 kapal purse seine (pukat cincin) dan 20 kapal komersil," terang dia.
Sejauh ini Riswanto intens untuk mengikuti rapat bersama Kemenkopolhukam untuk membahas keberangkatan nelayan pantura ke Natuna. Belum ada keputusan pasti yang dihasilkan dari rapat tersebut.
"Belum ada keputusan. Sejauh ini masih membahas mengenai subsidi BBM dan identifikasi kapal. Rencananya pihak KKP nanti akan cek ke pelabuhan dahulu sebelum diberangkatkan," tutupnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Nelayan Pantura ke Natuna, Butuh Modal Minimal Rp 500 Juta"
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar