Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Seorang pegawai Huawei yang berkantor di Gedung BRI Pusat diduga terpapar virus corona (nCoV).
Dikutip dari Kontan, pegawai yang diisukan terpapar virus corona tersebut telah dilarikan ke rumah sakit.
"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena virus corona," ujar Corporate Secretary BRI Hari Purnomo dalam keterangan pers, Kamis (23/1/2020).
Bank BRI pun mengedepankan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Perkantoran bagi para pekerja BRI.
Hal itu sebagaimana tercantum pada peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 48 Tahun 2016.
Penyebaran virus corona juga dicegah dengan penggunaan masker.
Masker disediakan oleh pengelola gedung untuk dapat digunakan oleh para pekerja.
"Saat ini BRI telah melakukan pengendalian risiko keselamatan bagi para pekerja BRI dengan memberikan masker bagi seluruh pekerja Kantor Pusat Bank BRI," terang Hari.
Dari video yang diunggah akun Instagram @warung_jurnalis, Kamis (23/1/2020), gedung BRI diisolasikarena pegawai Huawei diduga terkena virus corona.
Dalam video singkat itu juga terlihat para pegawai di gedung BRI duduk dengan menggunakan masker.
Namun pegawai Huawei yang diduga terjangkit virus corona ternyata didiagnosis mengalami radang tenggorokan.
"Itu bukan karyawan BRI dan dia dibawa ke rumah sakit dan sudah diidentifikasi, sudah didiagnosis radang tenggorokan biasa," kata Direktur Bank BRI Sunarso usai menemui Menkes Terawan Agus Putranto di Gedung BRI di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Menkes Terawan mendatangi BRI setelah pihak bank BUMN itu menyatakan pegawai Huawei diduga terkena virus corona.
Menkes Terawan mempertanyakan pernyataan dari pihak Bank BRI yang menyatakan bahwa ada pegawai Huawei yang diduga terkena virus corona.
"Kapasitas apa memberi pernyataan bahwa ada yang terkena di gedung itu dan gedung itu diisolasi," kata dia di Jakarta, Kamis (23/1/2020) dikutip Gridhot.ID dari Antara.
Terawan mempertanyakan kewenangan BRI untuk menyampaikan informasi tersebut, karena dinilai berbahaya dan bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Ia mengaku sudah mendengar informasi bahwa BRI memberikan pernyataan salah seorang pegawai Huawei yang berkantor di Gedung BRI diduga terkena virus berbahaya tersebut.
Menkes berpesan sebagai seorang dokter, tenaga medis akan menghadapi hal-hal semacam itu.
Namun, sebagai abdi negara harus berhati-hati dalam memberikan pernyataan apalagi menyangkut kemaslahatan umat.
Menteri yang merumuskan Terawan Theory itu segera mendatangi BRI guna memastikan dugaan pegawai Huwaei yang disebut terkena virus corona.
"Ya, saya mau ke sana. Saya mau memastikan dulu," ujar dia.
Sebelumnya, Kemenkes menyatakan telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah dan menangani kemungkinan penyebaran virus corona ke Indonesia.
"Pertama, Kemenkes sudah menyiapkan semua daerah secara berjenjang dari provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit, laboratorium, termasuk kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang ada di pintu masuk negara, baik itu dari bandara, pelabuhan maupun pos lintas darat negara," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Vensya Sitohang.
Ia mengatakan Ditjen Fasyankes Kemenkes telah mengingatkan 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penyakit infeksi emerging agar membuat kesiapan penanganan.
(*)