Rupanya dia mencium bau WHY. Di hari-hari menjelang aksinya, WHY memang tinggal di tempat yang sama dengan AMD.
Makanya walau AMD yang datang mencuri dan membunuh, bau WHY tetap tercium oleh Leo.
Ini pula yang memberi arah untuk penyelidikan polisi. Makanya begitu ada preman meracau di Kalijodo bahwa AMD dan WHY bersekongkol, polisi sadar Leo bekerja di hari kematian Basuki Abdullah.
Apabila Leo tak memberikan isyarat itu, polisi bisa saja mencueki racauan preman mabuk itu.
Muhyi tak pernah melupakan Leo. Bahkan dia sedih waktu mendengar kabar Leo mati.
Leo mati tahun 2004, ketika Muhyi sedang pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira (SELAPA) di Sukabumi, Jawa Barat. Usianya 13 tahun saat mati.
"Saya memang paling senang di unit Satwa," ucap Muhyi.
Muhyi menghabiskan masa Bintara selama 16 tahun di Unit itu. Dia lulus Bintara tahun 1988, angkatan IX Lido.
Baru keluar dari Unit Satwa saat ikut pendidikan SELAPA tahun 2004.
Setelah itu Muhyi sempat dinas di Banten. Dia pernah menjabat Kanit Laka Polres Tangerang.