Melansir dari CNET, saat ini virus corona di negara itu telah mengakibatkan kematian sebanyak 56 orang, dan terdapat 2.000 kasus yang dilaporkan.
Virus corona pertama kali diidentifikasi pada 31 Desember di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Jumlah populasi masyarakat yang mencapai 11 juta dan lokasinya yang terhubung dengan berbagai wilayah lain diperkirakan membuat virus corona menyebar sampai ke kota lain, bahkan luar negeri.
Dikutip dari CNBC, guna menangani kasus ini, China mengalokasikan 1 miliar yuan atau setara 145 juta dollar AS untuk menangani wabah tersebut.
Selain China, daerah administratif khusus Makau dan Hong Kong juga mengonfirmasi kasus virus corona.
Kota pusat perjudian yang dikuasai China ini mengonfirmasi kasus virus corona pertamanya berdasarkan laporan Xinhua, Rabu (22/01/2020).
Penyintas di Makau merupakan perempuan berusia 52 tahun yang merupakan turis dari Wuhan.
Sementara di Hong Kong, melansir dari CNBC, Otoritas Kesehatan Hong Kong telah mengonfirmasi lima kasus virus corona di negara itu yang semuanya berkaitan dengan Wuhan.
Otoritas Kesehatan setempat mengatakan, sebanyak 122 orang juga tengah dirawat karena diduga mengidap penyakit itu.
Akibat merebaknya virus corona, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Sabtu (25/1/2020) mengumumkan libur sekolah diperpanjang hingga 17 Februari dan membatalkan semua kunjungan resmi ke China.
The Guardian mengatakan, Lam akan memblokir penerbangan langsung dan kereta api dari Wuhan yang akan memasuki Hong Kong.