Namun pengadaan kapal perang ini tak luput dari korupsi mantan PM Najib Razak beserta kroninya.
Program yang awalnya menghabiskan dana hanya US$1.9 milyar ini membengkak menjadi US$2.8 milyar.
Parahnya lagi pengerjaan kapal ini terbilang lelet karena dana yang harusnya dibelikan besi, piranti dan kebutuhan kapal malah dikorupsi sehingga terkesan program berjalan di tempat.
Meski demikian kepala program pembuatan kapal Mr.Anuar mengatakan jika semuanya on the track.
"Program ini berjalan, beberapa bagian telah memasuki tahap peninjauan ulang rancangan kritis" dan "Kami berharap kapal pertama dapat diselesaikan pada 2017 atau awal 2018".
Namun proses peluncuran kapal pertama yakni KD Maharaja Lela molor setahun.
Itupun saat diluncurkan kapal masih terlihat 'ompong' tanpa sistem senjata maupun elektronik lainnya dan tentunya belum berani dicemplungkan ke laut layaknya peresmian kapal-kapal dari galangan.
Lebih mirisnya lagi usai acara peresmian, KD Maharaja Lela kembali dimasukkan ke galangan kapal.
Bukannya dipasangi sistem senjata, kapal tersebut diprotoli kembali dan dibiarkan jadi besi rongsokan berkarat di galangan kapal.