"Biasanya, kalau terjadi banjir, masyarakat daerah potensi banjir sudah dapat informasi, tapi ini tidak," katanya.
Tidak danya informasi membuat warga tidak memiliki waktu untuk menyelamatkan harta benda.
Biasanya kelurahan memberikan informasi terkait banjir melalui RT, RW, dan juga masjid.
Menurutnya, jika ada informasi terlebih dahulu warga bisa berkemas-kemas.
"Jika ada pemberitahuan, masyarakat bisa berkemas-kemas terlebih dahulu, menyiapkan apa yang harus diselamatkan," tambahnya.
Selain itu, sistem bantuan darurat seharusnya sudah disiapkan.
Sekira dua atau tiga bulan sebelum musim hujan, sudah ada ada latihan tim penyelamat dan poskodi kelurahan-kelurahan.
Dua dasar ini menjadi rumuskan sebagai sebuah gugatan dari masyarakat Jakarta yang menjadi korban banjir 1 Januari 2020 lalu.
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar