"Saya rintis panti asuhan di rumah mertua, ada delapan anak waktu itu. Lalu saya membeli tanahnya simbah. Saya cicil ke anaknya satu-satu," ujar Prianggono.
Saat itu ada 21 anak yang ada di panti asuhannya, mulai dari balita hingga SMA.
Secara mandiri, ia menghidupi anak-anak di panti asuhan itu.
Selama enam tahun Prianggono menjalankan panti asuhan tanpa mengajukan proposal ke mana pun.
Meski diakuinya, banyak orang yang datang ke panti asuhan untuk bersedekah.
"Enam tahun berjalan panti asuhan tanpa proposal, tanpa meminta-minta. Kita doanya minta didatangkan dan dipertemukan, alhamdulillah cukup," ujarnya.
Prianggono saat ini sedang merintis ekonomi panti asuhan, salah satunya dengan membuka warung Kongsuu di Desa Widodomartani, Sleman.
Selain warung, Prianggono juga memelihara kambing dan ikan.
"Ya untuk operasional panti. Pelan-pelan kita merintis ekonomi panti asuhan," ucap Prianggono.(*)