"Jadi kita parkiran di belakang, nah pintu akses masuk dari parkiran belakang itu ditutup, jadi siswa harus lewat pintu depan semua, mungkin agak jauh sekitar 5 menit jalan kaki," jelas dia.
Alasan penutupan akses pintu masuk belakang ini lantaran siswa banyak yang mengeluh, ketika mereka terlambat lalu masuk melalui pintu depan dipastikan bakal dihukum berupa dikumpulkan di halaman sekolah.
Tetapi, siswa yang terlambat namun masuk melalui pintu belakang, mereka dapat lolos dari hukuman dikumpulkan di halaman sekolah.
Irna juga menjelaskan keseharian pelaku yang dikenal pandai.
"Beliau (guru berinisial I) itu ketika memberikan materi sangat pandai, beliau juga penulis buku pengajar bidang geografi dan sosiologi," kata Irna, Rabu, (12/2/2020).
"Cuma memang beliau agak temperamen, kita juga tidak ada sama sekali yang setuju dengan cara kekerasan," tambahnya.
Sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, oknum guru berinisial I memang sangat konsen membentuk kedisiplinan siswa.
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar