Gridhot.ID - Masih ingat dengan sinetron Tukang Ojek Pengkolan?
Sinetron tersebut nyatanya sangat memikat hati masyarakat kala itu sampai menjadi salah satu sinetron yang sukses.
Kesuksesannya bahkan terbawa sampai ke kehidupan pribadi para pemain-pemainnya.
Kehidupan pribadi para pemain sinetron Tukang Ojek Pengkolan tak lepas dari dari sorotan, baik mengenai kisah asmara hingga kesuksesan yang berhasil diraih para aktor.
Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, sebut saya Furry Setya yaitu aktor pemeran Mas Pur yang pada akhir 2018 lalu melepas masa dudanya dan menikahi seorang wanita yang usianya jauh lebih muda darinya.
Pemeran Mas Pur kini telah menjadi suami dari seorang awak media televisi, Dwinda Ratna. Rumah tangga mereka yang harmonis pun sering menjadi sorotan.
Selain itu ada pula salah satu aktor pendukung TOP Syahrudin Firdaos alias Sapri yang dulu jadi pengamen namun kini bisa memiliki rumah mewah dan mobil pribadi.
Sama seperti dua pemain tersebut, pemeran Mimin yakni Faradina Tika juga ikut kecipratan sukses.
Faradina Tika sempat memamarkan hunian mewah yang memiliki lift sebagai salah satu pintu masuk ke dalam rumah.
Tak berhenti sampai di situ, kali ini sosok Babe Naim yang diperankan H. Otong Lalo juga menyita perhatian sejak awal kemunculannya di sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP).
Diberitakan Tribun Solo, Babe Naim dalam sinetron TOP diceritakan sebagai pemilik kontrakan yang ditinggali oleh Ojak yang juga naksir Emak ibunya Tati.
Tiap episodenya, Babe Naim biasa bertandem akting dengan Haji Murod yang diperankan Suparman.
Di usia senjanya, H. Otong Lalo masih berkarya menghibur pemirsa ini tentu mengalami peningkatan sifnifikan dari segi finansial.
Namun siapa sangka, meski pernah mengaku honornya jadi Babe Naim terbilang besar, Otong Lalo masih hidup sederhana sampai saat ini.
Sementara honornya dari hasil syuting ia tabung untuk pendidikan anak-anak, Otong Lalo justru masih jualan nasi uduk bersama istrinya.
Ternyata sebelum main sinetron TOP, Otong Lalo dan istri sudah lebih dulu berjualan nasi uduk serta menggeluti bisnisnya ini sejak 2002 lalu.
Dalam tayangan GTV - Infotainment pada 2017 lalu, Otong Lalo terlihat sibuk berdagang sejak pagi buta.
Dalam video terlihat Otong Lalo kompak bersama istrinya untuk menyiapkan dagangan atau melayani pembeli.
Warung nasi uduk Babe Naim itu biasa buka pukul 05.00 pagi dan pukul 07.00 pagi biasanya sudah ludes terjual.
Lantas apakah Babe Naim berencana membuka restoran dengan memanfaatkan popularitas sebagai pemain TOP? Rupanya hal itu justru tak direstui sang istri.
"Ayok kita bikin warung nasi uduk Babe Naim TOP gitu. Kita cari venue di pinggir jalan. Dia enggak mau. Biarin aja rezeki kita dari pinggir rumah aja," ucap Otong Lalo menirukan jawaban sang istri.
Otong Lalo juga mengatakan jika ia break syuting pasti menyempatkan diri membantu istri jaga warung.
Berprofesi sebagai pesinetron, tak jarang Babe Naim diajak foto bareng oleh pembelinya.
Lalu berapa honor Otong Lalo setelah bertahun-tahun syuting di sinetron Tukang Ojek Pengkolan?
Dalam tayangan ESGE ENTERTAINMENT yang tayang di YouTube, Jumat (3/5/2019), Otong Lalo menceritakan awal kariernya hingga dikenal seperti sekarang.
"Secara profesional mulai era TVRI sekitar tahun 1987-1987. Mulai dari lomba lawak mahasiswa, lomba lawak pelajar," buka Otong Lalo.
Ia menuturkan jika seangkatan dengan Bagito Grup hingga berkarier 35 tahun sebagai pelawak.
Otong Lalo juga menceritakan suka duka bekerja di industri entertainmen di mana menjadi pelawak adalah dikenal publik luas. Sementara dukanya saat berada di titik nol, kesabarannya benar-benar diuji.
"Meskipun dalam keadaan duka, serba kurang. Job sepi, temen enggak ada yang noleh itu harus bisa kita taklukkin. Itu sekitar tahun 1993-1995. Tiga tahun lebih babe pernah kandas," ucap Otong.
Otong Lalo kemudian bercerita ia kemudian memutuskan membuka warung nasi uduk hingga usaha itu tetap dijalankan meski kini sibuk dalam sinetron TOP.
Ia tak menampik, sinetron Tukang Ojek Pengkolan adalah puncak kariernya.
"Artinya ngerasain kenyamanan berkarier, keleluasaan berpikir, berkarya, berkreatif kemudian mendapat pundi-pundi penghasilan ya di sinetron Tukang Ojek Pengkolan," ujar Otong.
Berbicara mengenai honornya, awalnya ia agak sungkan menyebut nominal. Tapi menurutnya honor yang ia terima di sinetron TOP cukup memadai dan ia sangat bersyukur.
"Ya pokoknya kisaran Rp 50-70 jutaan sebulan," ungkap Otong.
Ia mengatakan honor awalnya tidak sebesar itu, namun terjadi peningkatan setiap tahun, apalagi setelah episode TOP mencapai 500 episode.
Otong Lalo mengatakan ia hanya beli mobil butut dan tanah sepetak sedangkan yang utama adalah untuk menyekolahkan anak-anaknya dan investasi masa depan.
Menjelang akhir video, Otong Lalo mengaku bersyukur di usia tak muda lagi, ia masih eksis sebagai seniman televisi.
"Masih dikasih kesempatan buat menata karier ya bersyukurlah," tutup Otong Lalo.
(*)