Gridhot.ID -Veronica Koman diketahui menyerahkan dokumen kepada Presiden Jokowi di Canberra, Australia.
Dokemen tersebut diklaim berisi databerisi 57 tahanan politik serta 243 korban sipil yang tewas di Nduga, Papua sejak Desember 2018
Laporan Veronica Koman tersebut lantas menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak.
Pasalnya, data yang dilaporkan tersangka provokasi kerusuhan Papua ini dianggap tidak sesuai.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw pun membantah tegas laporan Veronica Koman soal data korban di Papua.
Paulus Waterpauw menyebut hal tersebut sebagai fitnah.
Ia juga menyinggung apa yang dilakukan Veronica ada kepentingan tertentu.
Diungkapkan Paulus, pihaknya telah menangani kasus secara profesional lewat penegakan hukum positif.
"Saya tegas katakan, pernyataan seorang saudara Veronica Koman ada 57 tahanan politik. Saya katakan tidak benar. Kami tangani secara profesional lewat penegakkan hukum positif."