Gridhot.ID - Negara Rusia memang jadi salah satu negara yang sangat dekat dengan Indonesia.
Selain masalah politik, dukungan militer juga menjadikan Rusia sebagai teman dekat Tanah Air.
Namun nama Rusia sempat 'disenggol' oleh presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Pidato presiden petahana Joko Widodo di Solo, Minggu (3/2/2019) menyebut pemakai konsultan asing dalam berpolitik cenderung tak menghiraukan dampaknya bagi rakyat Indonesia.
Seperti dikutip dari Antara, Senin (4/2) Jokowi lantas menyebut teori Propaganda Rusia dalam pidatonya tersebut.
Pernyataan Jokowi langsung direspon oleh akun Twitter resmi Kedubes Rusia di Indonesia @RusEmbJakarta, yang menjelaskan jika istilah Propaganda Rusia sendiri direkayasa pada tahun 2016 saat pemilu presiden Amerika Serikat.
Namun Pemerintah Rusia menolak akan hal tersebut dan menyatakan mereka tak akan mencampuri urusan dalam negeri orang, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat negeri Beruang.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis Kedubes Rusia dalam cuitannya
Tak dipungkiri jika propaganda di dunia memang benar adanya akan tetapi dalam konteks peperangan hal tersebut lumrah digunakan.