Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Zulia Mahendra, Putra Pelaku Bom Bali I yang Bertahun-tahun Merasa Seperti 'Sampah', Nyaris Ikuti Jejak Sang Ayah dengan Belajar Merakit Senjata, Tapi Berubah Saat Ingat Anak

None - Selasa, 25 Februari 2020 | 17:13
Amrozi dan putranya, Zulia Mahendra
Kolase/TribunWow.com

Amrozi dan putranya, Zulia Mahendra

Setelah penangkapan dan eksekusi, Mahendra mengatakan dia bahkan sempat ingin mengikuti dan "melanjutkan apa yang dilakukan bapak".

Perubahan besar inilah yang disampaikan Hendra - nama panggilannya - ketika bertemu dengan putra salah seorang korban Bom Bali 1, Garil Arnandha pertengahan Oktober 2019.

"Satu malam, saya emosional, lagi ingat bapak. Saya lihat anak saya yang pertama tidur. Saat menatap anak saya waktu tidur, saya menangis. Saya harus membahagiakan dia," ceritanya kepada Garil.

Baca Juga: Politik Negeri Jiran Terguncang, Mahathir Mohamad Mendadak Cabut Jabatan PM, Sosok Eks Napi Kasus Tindak Asusila Ini Siap Duduki Kursi Pemimpin Negeri Jiran

"Jangan sampai anak saya bernasib sama seperti saya. Dari apa yang saya jalani, itu sungguh sangat sangat berat. Orang-orang di seputar saya mengucilkan dan saya gak mau nantinya anak saya bernasib sama seperti saya. Saya berusaha mengembalikan agar bisa diterima lagi."

"Kalau keluar rumah, saya peluk anak. Andaikan saya melakukan hal seperti bapak, anak saya ini peluk siapa?… Itu yang membuat saya sadar. Kuasa Allah," tambahnya lagi.

Di awal pertemuan dengan Garil serta ibunya Endang Isnanik, Hendra menyampaikan permintaan maaf atas tindakan ayahnya yang menurutnya ikut ia "tanggung sebagai beban".

Baca Juga: Geger Sekampung Kehilangan Uang Serentak Secara Misterius, Warga Curiga Ada Tuyul Berkeliaran, Lemari dan Pintu Tak Rusak Hingga Hanya Sebagian Uang yang Diambil

"Ibu dan Garil, saya anak dari pelaku Bom Bali I, saya minta maaf yang sebesar-besarnya, mewakili keluarga. Saya juga korban, adik korban, cuma bedanya, ayah saya terlibat di kejadian itu," kata Hendra mengawali pertemuannya.

Ia menyebut dirinya juga sebagai "korban" karena tidak mengetahui apa-apa terkait rencana dan tindakan bapaknya dalam tindak terorisme itu.

"Sudah kacau pikiran saat itu. Setelah lihat jenazah dibuka. Saya down. Emosi memuncak," katanya.

Baca Juga: Pakai Modus Tawaran Hijrah, Seorang Guru SD Bawa Kabur 13 Anak Keliling ke Berbagai Daerah Tanpa Izin Orang Tua, Diancam Pidana Atas Tuduhan Penculikan

Source : Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x