Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Junior John Rorimpandey atau yang lebih dikenal dengan Chef Juna.
Ia adalah seorang koki selebriti yang terkenal setelah menjadi juri di acara memasak MasterChef.
Karakternya yang tegas dan galak membuat sosoknya begitu melekat di benak publik.
Baca Juga: Kocak, Kepergok Remas Paha Chef Arnold, Chef Renatta: Pahamu Mengingatkanku Pada Christmas Ham
Pria 44 tahun ini tak segan memberikan kritik pedas kepada peserta MasterChef.
Bahkan tak jarang komentarnya yang begitu tegas membuat publik ikut merasa kesal.
Meski kini terkenal, ternyata kehidupan Chef Juna tidak semulus yang dibayangkan.
Melansir Tribunnewsmaker.com, Chef Juna dikenal sebagai anak nakal dan berandalan saat berusia 17 tahun.
Ia bahkan pernah membuat geng motor bernama Bad Bones.
Selepas menamatkan bangku SMA, Chef Juna melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan.
Ia mengambil jurusan perminyakan di Universitas Trisakti.
Namun, ia tak sempat menamatkan kuliahnya tersebut dan hanya mengenyam bangku kuliah selama 3,5 tahun.
Chef kelahiran 20 Juli 1975 ini mengaku dirinya terlalu nakal.
Mantan kekasih Aline Adita ini juga pernah diculik, disiksa, hampir ditembak, hingga overdosis.
Namun kemudian pikirannya berubah dan ia berniat untuk memperbaiki kehidupannya.
Kemudian ia memutuskan untuk menjual motor Harley Davidson kesayangannya seharga Rp 40 juta pada tahun 1998.
Hasil dari penjualan motor ia gunakan untuk hijrah ke Brownsville, Texas, Amerika Serikat.
Dilansir dari Kompas.com, di sana ia masuk sebuah sekolah penerbangan.
Setelah berhasil lulus dan mendapat lisensi pilot, selang beberapa lama sekolah penerbangannya itu bangkrut dan membuat Juna pindah ke Houston untuk melanjutkan pelatihannya.
Namun karena adanya krisis moneter pada 1998 yang membuat orangtuanya kesulitan ekonomi, Juna terpaksa harus mencari uang sendiri untuk membiayai hidupnya di sana.
Kala itu, ia bekerja di salah satu restoran tradisional Jepang sebagai pelayan.
Hingga akhirnya Chef Juna mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran tradisional Jepang bernama Miyako.
Gaji pertama yang diterima Chef Juna adalah sebesar 1.000 Dollar AS per bulan.
Angka tersebut relatif kecil untuk tinggal di AS karena ia harus membayar sewa apartemen dan biaya makan.
"Saya cuma bisa simpan 150 atau 200 dollar untuk makan sebulan. Pertama jadi pelayan sebagai pekerja ilegal, kan saya tidak punya izin kerja, izin tinggal juga sudah habis setelah 6 bulan," ujar Chef Juna, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Profesi sebagai koki ini pun didapatkan Juna secara tidak sengaja.
Ia mendapat tawaran untuk menjadi murid dari master Sushi di tempatnya bekerja.
Ia dilatih dengan sangat keras hingga pemilik restoran pun kagum dengan kemampuannya dan Juna pun dipromosikan untuk mendapatkan Permanent Resident.
Pada 2002, dia dipercaya untuk menjadi Head Chef (Kepala koki) di restoran tersebut.
Setahun kemudian, Juna pindah ke Uptown Sushi yang merupakan restoran sushi nomor satu di Houston, ia juga dipercaya untuk menjadi Executive Chef di sana.
Merasa jenuh dengan masakan Jepang, Juna pindah ke restoran Perancis yang bernama The French Laundry.
Di sana, ia kembali belajar dari awal dan dilatih dengan baik dan disiplin.
Karirnya terus menanjak berkat kemampuannya yang sangat baik.
Hal ini membuat pria asal Manado, Sulawesi Utara, ini kini menjadi koki yang sangat berbakat dan terkenal
Setelah pulang ke Indonesia, Juna kemudian dipercaya untuk menjadi juri dalam ajang MasterChef Indonesia.
Pada 2016, ia membuka restoran di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, restoran pertamanya yang di beri nama Correlate yang tepatnya di lantai lobi gedung Menara Rajawali.
Selain MasterChef Indonesia, Chef Juna juga pernah mengisi acara televisi lain, di antaranya Arjuna, Hell's Kitchen Indonesia, dan DCODE: The Progressive Project.
Juna juga pernah bermain dalam film berjudul 13: The Haunted.(*)