Hal ini bermula saat pasukan Pakistan berusaha memasuki teritori Kashmir India untuk memicu pemberontakan oleh Kashmir.
Rencana ini gagal dan penyusup dapat ditemukan, sehingga India membalas hal ini.
Pertumpahan darah seakan membayangi kedua negara.
Namun dalam hal ini Pakistan terdesak karena kalah dalam kekuatan militer.
Rakyat Indonesia melalui Soekarno merasa prihatin akan perang India-Pakistan.
Bagaimana tidak, Pakistan dan India adalah sahabat dekat Indonesia, apalagi pemimpin kedua negara saat itu Jawaharlal Nehru dan Mohammad Ali Bogra beserta Soekarno dan Ali Sastroamidjojo ikut mempelopori terbentuknya Konferensi Asia-Afrika.
Pokoknya peperangan antar anggota KAA itu harus diakhiri.
Soekarno kemudian memerintahkan satuan kapal selam Korps Hiu Kencana TNI AL untuk segera berlayar menuju Pakistan.
Maka dipersiapkanlah Kapal Selam (KS) RI Nagarangsang dan RI Bramasta bersenjata lengkap.