Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, situasi di kawasan Tembagapura memang tidak aman.
Sebanyak 790 warganya minta dievakuasi karena kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari berbagai wilayah di pegunungan Papua sudah berada di sekitar kampung, dan menebar teror dengan menembaki pos penjagaan TNI - Polri.
Keputusan tersebut diambil karena warga tidak menginginkan peristiwa November 2017 kembali terjadi. Di mana, saat itu KKB sempat memasuki kampung hingga akses keluar masuk kampung terputus.
"Warga ketakutan karena kehadiran KKSB dari luar Timika masuk ke perkampungan mereka," kata Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan.
Sementara itu, menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes AM. Kamal, proses evakuasi warga dari kawasan Tembagapura ke Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua, terus dilakukan.
"Hingga Jumat (6/3/2020) pukul 18.00 WIT, dari data yang di dapatkan sudah sekitar 790 orang yang mengungsi dari kampung mereka," ujar Kamal, Sabtu (7/3/2020).
"Terdiri dari sekitar 100 anak-anak, 370 wanita dan 320 laki-laki, yang bertempat tinggal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, dan Kampung Kimbeli serta kemungkinan besok akan ada lagi dari Kampung Banti," lanjutnya.
Dari keterangan warga, kata Kamal, alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di Kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya KKB yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat Kampung.
Bahkan KKB meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata kepada warga.