Keluarga korban, Ida Bagus Ananda Manuaba, Minggu (8/3/2020) mengatakan, pihak KSDA Bangli telah mendatangi mereka.
Dalam laporannya, selain dalam bentuk sekala (nyata) ada juga dalam bentuk niskala.
Dalam segi niskala, disebutkan mendiang sempat menduduki batu keramat, sehingga korban pun jatuh.
Dalam keyakinan Hindu di Bali, hal tersebut tidak bisa dikesampingkan.
Karena itu, demi ketenangan arwah mendiang, pihaknya akan menggelar upacara pecaruan guru piduka di TKP.
Selain itu, Gus Ananda yang selama ini sering mendaki, juga mempercayai kekeramatan batu tersebut.
“Besok kami akan mengadakan pecaruan guru piduka sekitar jam delapan. Pemangku di sana juga telah menginformasikan pada kami,” ujarnya.
Data dihimpun Tribun Bali, selama ini korban tinggal bersama ibu dan adiknya.
Source | : | Tribun-bali.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar