Untuk diketahui, peringatan Hari Musik Nasional bukan hari libur nasional melalui Kepres Nomor 10 tahun 2013 tanggal 9 Maret 2013.
“Sebagai ekspresi budaya universal dan multi dimensi, musik juga dapat menghadirkan nilai luhur kemanusiaan, maka Satgas mencoba melatih dan menyalurkan bakat maupun hobi anak-anak di sini akan musik,” kata Ikhsan.
“Lagi pula, dengan budaya dan karakter warga NTT, kita berharap agar ke depan akan muncul musisi-musisi ataupun penyanyi yang andal,” imbuhnya.
Dikatakan Ikhsan, dihadapkan dengan dunia digital saat ini, musik dapat mengajarkan anak-anak untuk saling peduli, empati dan bekerja sama membangun harmoni bangsa yang rukun dan damai.
“Tidak jarang, dari musik justru hadir semangat kebangsaan dan persatuan. Salah satunya ya W.R. Supratman,” tegas Ikhsan.
Selain itu, lanjut dia, dengan bermain musik bersama-sama, maka dapat menghindarkan anak- anak dari ketergantungan terhadap gadget yang saat ini marak.
“Phubbing (kependekan dari phone-snubbing), atau tindakan acuh seseorang terhadap lingkungan sebagai akibat dari penggunaan gadget yang berlebihan,” terang Ikhsan.
“Ini tentu sangat berlawanan dengan nilai -nilai bangsa, ibaratnya gadget itu sebagai candu, maka akan membentuk sosok yang anti sosial, introvert, apatis, egois, ataupun tidak peduli terhadap diri maupun lingkungannya, ” tambahnya.