Selain itu, lanjut dia, dengan bermain musik bersama-sama, maka dapat menghindarkan anak- anak dari ketergantungan terhadap gadget yang saat ini marak.
“Phubbing (kependekan dari phone-snubbing), atau tindakan acuh seseorang terhadap lingkungan sebagai akibat dari penggunaan gadget yang berlebihan,” terang Ikhsan.
“Ini tentu sangat berlawanan dengan nilai -nilai bangsa, ibaratnya gadget itu sebagai candu, maka akan membentuk sosok yang anti sosial, introvert, apatis, egois, ataupun tidak peduli terhadap diri maupun lingkungannya, ” tambahnya.
Dikatakannya kemudian, berangkat dari dampak negatif phubbing tadi maka dirinya mengirimkan grup band satuan untuk melatih anak-anak bermain musik.
“Selain itu, juga menyalurkan bakat dan hobi mereka bersama band satuan kita , yaitu Ksatria Band,” tuturnya lagi.
Selain melatih band, menurut Ikhsan, ditengah kegiatan selaku Satgas Pamtas, mereka juga ikut membantu mengajar di sekolah sekitar.
“Diantaranya tentang wawasan kebangsaan, bela negara, peraturan baris berbaris, bahaya radikalisme, hingga bahaya narkoba. Termasuk mengajak mereka untuk menghindari penggunaan gadget dalam hari-hari tertentu,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang anak siswa kelas IV Jerri Jose Nardos (9) menyampaikan ucapan terima kasih atas pelajaran seni musik yang diberikan.
“Kami merasa senang abang-abang dari TNI sudah datang ke sekolah kami dengan membawa gitar dan mengajari kami bermain musik,” tandasnya. (*)
Source | : | Kompas.com,Tniad.mil.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar