Makam ini terkesan nyleneh karena hanya berjarak sekitar 30 meter dari tempat pemakaman umum.
Keberadaan makam ini menimbulkan bermacam isu, seperti makam warga yang ditolak.
Bahkan ada pula yang menjadikannya sebagai gurauan, sebagai makam penimbun masker saat orang lain membutuhkan.
Makam ini juga menambah kesan angker, hingga banyak yang takut melewati area perbatasan desa ini.
“Makam Desa Ngranti sudah lama dikenal angker. Begitu ada makam di tepi jalan, semakin membuat orang takut,” ucap Agung, seorang warga.
Ternyata makam di tepi perbatasan dengan Dusun Glotan, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat ini adalah makam palsu.
Tidak ada mayat yang benar-benar dikebumikan di dalamnya.
Ketua RT 1 RW1 Dusun Miren 1, Desa Ngranti, Suwito mengatakan makam itu adalah bentuk rasa putus asa pemerintah desa.
Sebab lokasi itu menjadi tempat pembuangan sampah ilegal sudah bertahun-tahun.
Pemerintah desa sudah melakukan segala upaya untuk menghentikan warga buang sampah sembarangan, termasuk memasang papan larangan.