Namun, semua usaha seperti sia-sia. Sampah yang dibuang warga tetap menggunung.
“Di tengah rasa putus asa itu, akhirnya muncul ide membuat makam palsu itu.”
“Harapannya, warga tidak lagi buang sampah di situ,” terang Suwito.
Perangkat desa dan warga membuat makam palsu itu sekitar 10 hari lalu.
Ternyata pembuatan makam palsu ini cukup efektif.
Kini tidak ada warga yang membuang sampah di area makam palsu ini.
Suwito berharap cara ini bisa mengakhiri perilaku buah sampah sembarangan.
“Kalau sampah menggunung, kami pula yang repot. Perangkat yang harus membersihkan,” ucap Suwito.
Sejauh ini belum diketahui warga yang biasa membuang sampah di perbatasan desa ini.