Sambungnya, kemudian pihak pengelola Bandara Haluoleo menyampaikan kepada dirinya, kalau seluruh warga asing itu sudah mengantongi visa dan sertifikat kesehatan.
Hanya saja, kata Merdisyam, pengelola Bandara Haluoleo tidak menjelaskan riwayat perjalanan puluhan warga asing itu sebelum bertolak dari Jakarta.
Terkait informasi itu, Merdisyam mengaku sudah menghubungi PT VDNI, tempat para TKA itu bekerja.
Namun, perusahaan itu mengatakan para TKA yang baru masuk adalah pekerja lama.
"Karena tidak ada TKA baru yang datang. Dan saat itu juga kami peserta rapat kaget dengan video yang beredar, dan informasi yang kami sampaikan juga mendadak," kata Merdisyam.
Dikutip dari ANTARA, kabar terkini dari ke 49 TKA asal China itu diisolasi dan harus menjalani karantina selama 14 hari di lokasi pabrik pertambangan nikel milik Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Mereka dalam keadaan baik diawasi secara ketat oleh tim kesehatan dan dokter, serta brimob.
Puluhan TKA asal China itu tidak diizinkan bekerja hingga masa karantina selesai.
(*)
Source | : | Twitter,ANTARA,Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar