Selama ini pihaknya terus berupaya agar korban bisa mengikuti ujian nasional.
Korban terus didampingi pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya supaya bisa semangat kembali menyelesaikan pendidikannya selama ini.
"Kita terus berupaya supaya korban semangat kembali bersekolah. Apalagi, sebentar lagi akan diadakan ujian nasional kelulusan sekolahnya," tambahnya.
Melansir TribunJabar.id, ternyata korban dan sang pacar selama ini hanya dikenal lewat dunia maya, Facebook.
Sementara itu, video adegan panas yang tersebar di internet adalah permintaan sang pacar melalui aplikasi WhatsApp.
Tak hanya satu video, melainkan tak terhitung jumlahnya.
"Kalau jumlahnya (video) tak terhitung sesuai pengakuan korban. Jadi ada seperti magic juga karena korban selalu menuruti pelaku yang belum pernah ditemuinya itu.
Source | : | Kompas.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar