Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Wabah virus corona atau Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO.
Hingga Senin (23/3/2020) tercatat virus corona telah menginfeksi 338.724 orang di dunia.
367 di antaranya adalah kasus yang terjadi di Russia.
Melansir Russia Beyond, untuk menghentikan penyebaran virus tersebut, Russia telah membatasi lalu lintas udara dengan Eropa dan Asia secara drastis.
Rusia adalah salah satu negara pertama yang membatasi penerbangan reguler ke Tiongkok.
Pada Februari lalu, pemerintah Russia mulai mengevakuasi warganya dari Wuhan dan kota-kota lain di Negeri Tirai Bambu dengan penerbangan khusus.
Tak hanya pesawat, Kereta Api Rusia (RZhD) juga menangguhkan perjalanan ke Nice (Prancis), Beijing (Tiongkok), Ulan Bator (Mongolia), dan Tumangang (Korea Utara).
Namun, kereta ke Berlin dan Paris masih beroperasi seperti biasa.
Industri pariwisata Rusia juga menghadapi krisis.
Sejak 13 Maret, Rusia telah berhenti mengeluarkan visa turis kepada warga Italia.
Sebelumnya, Rusia telah menghentikan penerbitan visa turis kepada warga Tiongkok dan Iran.
Pada saat yang sama, turis-turis asing yang hendak mengunjungi Rusia pun akhirnya membatalkan rencana mereka.
Bahkan gara-gara wabah COVID-19, sejumlah acara tahunan, seperti Forum Ekonomi Internasional Sankt Peterburg (SPIEF) yang seharusnya digelar pada Juni mendatang, dibatalkan.
Sementara itu, Moskow bahkan melarang semua acara yang melibatkan lebih dari 5.000 orang.
Warga Rusia yang pulang dari Tiongkok, Italia, Prancis, dan negara-negara lain yang terkena COVID-19 harus melaporkan diri dan berada di rumah selama 14 hari.
Mereka akan mendapatkan surat resmi dari dokter yang diantarkan langsung ke rumah melalui kurir.
Karyawan mana pun membutuhkan surat ini untuk membuktikan kepada atasan mereka bahwa mereka tak bisa masuk kantor.
Jika demam atau batuk, orang itu perlu segera memanggil ambulans.
Kalau hasil tes menunjukkan bahwa ia terinfeksi corona, orang itu akan segera dikirim ke rumah sakit penyakit menular.
Dilansir Gridhot dari akun Twitter @AzkaAlghifary3, Russia memiliki alasan mengapa virus corona tidak menyebar di negaranya.
Hal ini disebabkan karena dokter-dokter telah bersiap di bandara.
"Salah satu alasan mengapa virus Corona tidak menyebar di Rusia, meskipun ada di perbatasan China .... dokter-dokter di bandara Moskow .... menunggu setiap pesawat Dan memeriksa penumpang Yang datang," tulis akun @AzkaAlghifary3.
Mereka menunggu pesawat yang datang dan memeriksa setiap penumpang.
Warga Russia paham, bahwa virus corona bukan untuk lelucon.
"Karena Mereka Faham Virus Corona Bukan Untuk Lelucon," pungkasnya.
Meski pemerintah Russia bertindak tegas terhadap warganya, hal ini tidak menutup kemungkinan adanya berita hoaks.
Melansir akun Instagram @rbth_indonesia, sempat tersiar kabar bahwa Presiden Russia, Vladimir Putin, menerjunkan 800 ekor singa dan harimau pada Minggu (22/3/2020).
Menurut kabar yang beredar melalui aplikasi chat WhatsApp ini, hal tersebut dimaksudkan agar warga tetap di rumah saat pandemi virus corona.
Namun, kabar tersebut ternyata tidak benar alias hoaks.
Pemerintah Russia telah memberikan himbauan bagi pelajar dan pekerja untuk belajar/bekerja di rumah.
Pun melarang aktivitas dengan peserta lebih dari 50 orang dan melakukan pembatasan masuk warga asing.
Meski demikian, pemerintah Russia belum menetapkan situasi bencana nasional dan tidak mengeluarkan larangan keluara rumah.(*)