Selain itu Su-35 ditakutkan merusak pasaran F-35 dan F-16, dagangan AS bisa tak laku.
Bahkan sebelum AS melontarkan pelarangan itu, Indonesia sudah menyatakan minat membeli F-16 Viper sebanyak 32 unit.
Seri tercanggih dari jet tempur Freedom Fighter itu memang sengaja akan dibeli Indonesia demi membentuk dua Skadron Tempur baru upaya mendukung pembentukan sistem pertahanan udara terpadu.
Menurut seorang sumber industri senior yang tak mau disebutkan namanya, Indonesia memasukan pembelian Su-35 di anggaran pertahanan tahun 2020-2024.
Selain itu TNI bakal membentuk sistem komunikasi alias Network Centric Warfare (NCW) demi mengintegrasikan semua mesin perang Indonesia.
Dan Su-35 serta F-16 Viper sebagai ujung tombaknya.
"TNI merencanakan pembentukan sistem komunikasi Network-Centric Warfare (NCW) bagi Angkatan Udara supaya dapat mengintegrasikan semua pesawat tempur, radar, intelijen, sensor dan pengintaian (ISR) sensor serta rudal ke dalam satu jaringan terpusat, dan pengadaan pesawat Sistem Peringatan dan Kontrol Lintas Udara (AWACS) serta pesawat tanker," ujar sumber tersebut seperti dikutip dari defenseworld.net.
"Turut serta F-16 Blok 70/72 dari AS untuk pembentukan dua skuadron baru dan 11 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia," tambahnya.