Gridhot.ID - Dunia kini sedang dipenuhi oleh wabah virus corona yang menjadi momok mengerikan bagi masyarakat dunia.
Namun di tengah kondisi ini ada saja segelintir kelompok yang menggunakan momen ini untuk kepentingan egoisnya sendiri.
Salah satu korbanya adalah Arab Saudi yang kini sedang dalam siaga penuh di tenga kondisinya yang lockdown mengahadapi wabah corona.
Pasalnya pada Sabtu (28/3/2020) malam, ibu kota Arab Saudi, Riyadh, diserang diserang rudal balistik.
Bukan hanya Riyadh, kota Jizan yang berdekatan dengan perbatasan Yaman juga disatroni rudal balistik.
Mengutip kantor berita pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency dan Kompas.com, Minggu (29/3/2020) serangan rudal itu ditengah Riyadh sedang lockdown karena virus corona.
Namun hal itu tak menghalangi serangan rudal balistik yang juga berhasil dicegat oleh pertahanan udara Arab Saudi.
Dua warga sipil terluka akibat kejadian ini dan ledakan mengguncang Riyadh.
Arab Saudi lantas mengecam tindakan ini yang ditujukan kepada pemberontak Houthi Yaman karena merekalah terduga dalang dibalik serangan.
Serangan ini merupakan serangan terbesar pertama ke Arab Saudi sejak pemberontak Houthi menawarkan gencatan senjata sejak September 2019.
"Dua rudal balistik diluncurkan ke kota-kota Riyadh dan Jizan," lapor kantor berita pemerintah Saudi (SPA).
Walau berhasil dicegat pertahanan udara Arab Saudi, pecahan rudal berjatuhan di kawasan perumahan warga Riyadh.
Sementara itu lapoeran dari AFP menyebut ada tiga ledakan mengguncang Riyadh pada Sabtu tengah malam.
Padahal serangan ini terjadi walau kedua pihak yang bertikai sudah sepakat mendukung gencatan senjata dari Sekjen PBB Antonio Guterres untuk melindungi warga sipil dari pandemi Corona.
Konflik sempat mereda
Sebelumnya konflik antara pemberontak Houthi vs Arab Saudi sempat menunjukkan penyelesaian.
Seorang pejabat Arab Saudi pada November 2019 sudah menyatakan jika Riyadh terbuka untuk membicarakan akhir dari perang.
Pemberontak Houthi sendiri juga berjanji akan menghentikan serangan rudal dan drone mereka ke instalasi-instalasi penting milik Saudi.
Baca Juga: 'Paus Pun Berdoa, 700 Orang Tiap Hari Mati'
Akan tetapi itu hanya isapan jempol belaka dimana Houthi memanfaatkan jeda gencatan senjata untuk memperkuat kemampuan militernya.
Setelah dirasa cukup, mereka langsung menyerang kembali Arab Saudi.
Seperti diketahui pada 2015 silam Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman memerintahkan angkatan bersenjata negaranya untuk melakukan serangan cepat ke Pemberontak Houthi di Yaman.
Operasi militer berbiaya multi-miliar dolar AS ini diperhitungkan selesai dalam waktu singkat.
Namun malah molor sampai sekarang sedangkan Houthi masih bisa bertahan dan malah melakukan serangkaian serangan balasan ke Arab Saudi.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Panas! Ditengah Lockdown Corona, Ibu Kota Arab Saudi Malah Diserang Rudal Balistik.
(*)
Source | : | sosok |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar