Gridhot.ID -Tirta Mandira Hudhi merupakan salah satu dokter yang begitu vokal menyampaikan kritik terkait langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam penanganan wabah virus corona (covid-19).
Selain itu, dokter Tirta juga begitu terbuka apabila ada warganet yang bertanya seputar virus corona.
Wabah virus Corona memang masih terus menjadi perhatian publik Indonesia.
Bahkan kasus positif COVID-19 di Tanah Air sendiri sudah mencapai ribuan dan menelan ratusan korban jiwa.
Kampanye melawan virus Corona pun terus digaungkan, salah satunya oleh dr. Tirta Mandira Hudhi yang merupakan praktisi medisdan juga influencer.
Dokter Tirta terus saja mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menghadapi virus Corona.
Ia pun sempat menegur perangai warganet yang lebih banyak menghujat dan memanfaatkan masa-masa sulit ini untuk memperkaya diri.
Namun, sepak terjang dr. Tirta ini sekarang harus terhambat lantaran ia dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan alias PDP.
Meski demikian, setelah menjalani rapid test, hasil memperlihatkan kalau dr. Tirta negatif COVID-19.
Bak jatuh tertimpa tangga, belum lama ini atau tepatnya (30/3/2020) kemarin, dr. Tirta mengunggah potret rontgen paru-parunya.
Dalam kolom keterangan ia menuliskan kalau dirinya adalah orang bodoh karena menjadi perokok aktif.
Dalam postingan tersebut, dr. Tirta mengedukasi orang-orang untuk berhenti merokok karena efeknya yang merugikan.
"Ya, saya akui saya bodoh merokok, udah tenaga medis merokok," bukanya.
"Sebarkan postingan ini agar sekitarmu mengerti efek rokok," lanjutnya.
Dokter Tirta menjelaskan kalau xray paru-parunya tersebut memperlihatkan gambar emfisematous, atau udara yang menumpuk di paru-paru.
Hal itu menyebabkan pergeseran diafragmanya sampai ke bawah SIC 6.
"Batuk dan demam saya pertanda dari Allah, penyakit paru saya memburuk akibat kebodohan saya sendiri," curhatnya.
Pria berumur 28 tahun ini mengaku berterima kasih pada Tuhan karena sudah diberikan sakit.
"Akibat dari ini, paru bisa masuk udara tapi susah keluar, sehingga mengakibatkan saya sering batuk ringan apalagi pagi dan pengumpulan dahak kalo pagi. Endingnya PPOK TOTAL, nafas nanti harus pake trakeotomi (dibolongin tenggorokannya kaya poster)," tulis dr. Tirta.
Dijelaskan oleh dr. Tirta kalau penyakit bronkitis kronis yang dideritanya tersebut bisa berakibat kanker paru-paru dalam jangka panjang.
"Penyakit ini memicu kanker paru sampai beberapa kali lipat, Dan saya potensi terkena ca paru di masa depan," sambungnya.
"Obat? Ga ada. asepnya bakal d paru gitu aja terus. Sampe kapanpun ya saya akan mudah sesek nafas. Satu2 nya cara berenti merokok dan menjauhi asap rokok," tukasnya.
Postingan dr. Tirta ini pun langsung dibanjiri komentar dari warganet hingga ribuan.
"Stay strong dok, terima kasih sudah sharing untuk masalah ini. Saya doakan sembuh," tulis @canggih***.
"Semoga cepat fit kembali bosku, tak doakan terus biar bisa banyak bantu orang. Salam sejawat!," imbuh @drg.mirz***.
"Semoga dokter senantiasa dalam lindungan Allah, terima kasih banyak ilmunya, ini sangat bermanfaat bagi orang-orang," timpal @fitamin***.
Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Jadi PDP COVID-19, Dokter Ini Bagikan Potret Rontgen Paru-parunya yang Sudah Kronis Akibat Punya Kebiasaan Buruk Ini. (*)