Petugas sempat menyarankan keduanya menandai titik keberadaan dengan menyalakan api.
Hari ketiga pencarian petugas sempat putus komunikasi dengan korban karena lokasi pencarian sudah terlalu menjorok ke dalam hutan sehingga tidak ada sinyal telekomunikasi.
Namun sayup-sayup teriakan kedua korban sempat didengar petugas yang kemudian mengubah pola pencarian dengan membagi dua tim untuk melakukan penyisiran secara melingkar.
"Tadi ada anggota yang melaporkan kalau sempat mendengar sahutan suara dari korban. Ini lagi diusahakan mencari sumber suara itu," kata Surya yang berharap bantuan doa dari masyarakat.
Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Khairul menambahkan selain medan berat, kendala utama yang dihadapi regu penolong ialah tidak adanya sinyal ponsel.
Sebelumnya dia berharap kedua korban menuruti imbauan petugas untuk menandai lokasi dengan menyalakan api.
"Komunikasi kita dengan anggota di lapangan terputus karena tidak ada sinyal.”
“Kami berharap korban segera menyalakan api biar keberadaannya mudah dideteksi," kata Boy, sapaan akrab Khairul.
Boy menambahkan radius pencarian korban terbilang jauh karena memakan waktu tempuh lima jam.